Kasus Pembunuhan Keluarga Al Hilli

chevaline village
Empat orang anggota sebuah keluarga asal Inggris terbunuh di timur Alpen Perancis.

Mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu mungkin akan berhasil lolos dengan membawa predikat 'kejahatan yang sempurna'.

Kata-kata diatas bukanlah pengungkapan rasa pesimis atau skeptisme, tetapi datang dari para detektif yang kebingungan selewat dua tahun setengah dari peristiwa pembunuhan tersebut.

Pada tanggal 5 September 2012, insinyur asal Surrey, Inggris, Saad Al-Hilli (50), dan istrinya, dokter gigi, Iqbal (47), ibunya, Suhaila Al Allaf (74) dan seorang pengendara sepeda, Sylvain Mollier (45) terbunuh oleh sebuah serangan brutal di kerimbunan hutan Chevaline, dekat Danau Annecy, di timur Alpen Perancis.

Beruntung kedua putri Al Hillis, Zainab (7), dan Zeena (4), selamat dari serangan biadab tersebut.

"Semakin jauh kita maju, semakin sedikit keyakinan yang kita miliki," kata Eric Maillaud, Jaksa Annecy.

"Kesulitan utama pada kasus ini adalah kami sama sekali tidak memiliki satupun saksi yang kredibel yang memungkinkan segala sesuatunya untuk membuka tirai kebenaran. Meskipun pada sejumlah kesempatan kami pikir kami berada di jalur yang benar," lanjut Maillaud.

Mr Maillaud mengatakan bahwa setelah dua tahun lebih, ratusan orang telah diwawancarai, ribuan dokumen dibaca, dan berbagai tes forensik dilakukan, tetapi belum ada titik terang. Setiap kali mereka mengira mendapat petunjuk, faktanya mereka selalu harus kembali ke titik awal.

kasus pembunuhan keluarga al hilli, saad al hilli
Saad Al Hilli

Mengakui bahwa penyelidikan bisa berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada kepastian, Mr Maillaud mengatakan kepada Metronews, Perancis : "Kami telah mencoba segala sesuatu yang mungkin, tapi mungkin kita tengah berhadapan dengan sebuah kejahatan yang sempurna."

Detektif pikir mereka telah membuat terobosan pada bulan Juni 2013, ketika seorang mantan narapidana asal Irak diinterogasi selama tiga hari. Asal kecurigaan polisi timbul setelah mendapat laporan bahwa pria ini sesumbar kepada teman satu selnya di penjara bahwa ia pernah ditawari "sejumlah besar uang" untuk membunuh seorang warga asal Irak yang tinggal di Inggris.

Tetapi polisi terpaksa membebaskannya karena ternyata dia memiliki alibi yang kuat. Pada hari keluarga Al Hilli terbunuh, pria ini tidak berada di Perancis. Dan tidak ada bukti yang mengaitkan dirinya dengan kasus Al Hilli.

Kasus ini menjadi semakin membingungkan saat muncul fakta mengejutkan bahwa ternyata Nyonya Al Hilli memiliki seorang "mantan suami rahasia" yang meninggal secara misterius di Amerika persis pada hari yang sama dengan pembunuhan di pegunungan Alpen tersebut.

Al-Hilli, yang bertempat tinggal di Claygate-Surrey, Inggris, adalah seorang imigran yang berasal dari Irak, dan salah satu teori yang timbul mengaitkan hubungan mereka dengan rezim mantan diktator Saddam Hussein yang mungkin menjadi alasan pembunuhan mereka.

kasus pembunuhan keluarga al hilli, al hilli murder
Lokasi TKP Al Hilli Murderer

Adalah Letkol Benoit Vinnemann, salah satu komandan polisi yang menangani kasus tersebut, mengangkat isu prospek 'rahasia keluarga' yang mungkin telah memberikan motif pembunuhan.

Dia mengatakan Iqbal Al Hilli 'diam-diam menikah' dengan seorang dokter gigi Amerika yang berusia 13 tahun lebih tua, dan diidentifikasi sebagai James T, antara Februari 1999 dan Desember 2000.

Hubungan singkat itu 'tidak pernah dibicarakan' dan James T meninggal di Natchez, Mississippi, persis pada hari yang sama dengan pembunuhan Alpen, dengan satu teori bahwa sebatang panah beracun digunakan untuk membunuh dia, meskipun penyebab resmi kematian adalah serangan jantung.

Ada sebuah pernyataan yang mengemuka bahwa Saad Al Hilli sedang terlibat dalam sengketa warisan keluarga dengan saudaranya Zaid Al Hilli (54) dari Chessington, Surrey.

Zaid Al Hilli ditangkap Juni 2013, karena dicurigai terlibat dalam konspirasi pembunuhan, tetapi kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti. Tetapi polisi memberitahunya pada bulan Januari 2014 bahwa ia akan menghadapi tindakan lebih lanjut setelah polisi menemukan ada bukti yang cukup untuk mengaitkan dia dengan pembunuhan Al Hilli.

kasus pembunuhan keluarga al hilli, zaid al hilli
Zaid Al Hilli

Bulan februari 2013, Eric Devouassoux, mantan polisi tua berusia 48 tahun dari daerah Annecy, juga menghabiskan empat hari di dalam tahanan atas dakwaan pembunuhan Al Hilli.

Eric yang juga seorang kolektor senjata, diselidiki untuk perdagangan senjata gelap, namun belum ada bukti hukum apapun yang dapat mengaitkannya dengan kasus Al Hilli.

Penyidik ​​mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan pembunuhan itu adalah seorang penembak jitu terlatih dan mengetahui daerah setempat dengan sangat baik.

Hal ini telah memunculkan teori bahwa sebenarnya Mr Mollierlah, sang pengendara sepeda adalah sasaran utamanya, sedangkan keluarga Al Hilli hanya menjadi korban bernasib sial yang kebetulan berada di TKP.

Mollier diketahui baru saja menceraikankan dan meninggalkan istri serta dua anaknya untuk hidup bersama dengan mantan simpanannya, seorang pewaris multi-jutawan, dan baru saja memiliki bayi. Kemudian dikatakan bahwa ada ketegangan dalam hubungan Mr. Mollier dengan istri barunya itu.

Ada tuduhan yang berkembang bahwa pihak berwenang Perancis terlibat dalam usaha menutup-nutupi, karena mereka bersikeras bahwa Mollier itu hanya kebetulan lewat dan terjebak dalam baku tembak.

Polisi juga mencari seorang pengendara sepeda motor yang dianggap mengetahui misteri pembunuhan di hutan Chevaline itu. Setelah dua tahun lebih diburu, akhirnya biker itu ditemukan.

kasus pembunuhan keluarga al hilli, brett martin
Sketsa Brett Martin

Tapi setelah menanyai Brett Martin, si pengendara sepeda motor di Lyon, polisi mengumumkan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan dan keberadaannya di lokasi pembunuhan terjadi "secara tidak sengaja".

Dia diwawancarai oleh detektif dari Chambery dan mengatakan kepada mereka dia datang ke Chevaline untuk berlatih olah raga paralayang.

Brett telah mengemudi di jalan Combe d'Ire sekitar pk 3:00, sebelum ia dihentikan oleh dua polisi hutan yang memintanya untuk pergi.

Dia lalu memutar kembali ke jalan semula, melewati jalan di mana keluarga al-Hilli dan pengendara sepeda ditemukan telah ditembak mati.

Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, Brett belum memberikan informasi apapun yang dapat membantu polisi menemukan saksi baru.

"Profil pribadi dan profesionalnya mengecualikan dia dari daftar tersangka, tetapi penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan," kata seorang penyidik kepolisian Perancis.

Seorang detektif lain yang terlibat dalam kasus ini mengatakan: "Kenyataannya adalah bahwa siapa pun yang melakukannya tidak meninggalkan bukti forensik, dan menghilang tanpa jejak. Sangat mungkin kasus ini tidak akan pernah bisa diselesaikan."

Zainab dan Zeena, anak-anak perempuan Al Hilli yang selamat dari pembunuhan, sekarang dalam asuhan keluarga besar Al Hilli.

Mereka diberikan perlindungan keamanan 24 jam penuh karena ada kekhawatiran kedua putri itu juga akan menjadi sasaran sang pembunuh yang masih buron.

Yang pasti, hingga artikel ini dibuat, kasus pembunuhan keluarga Al Hilli masih tetap menjadi misteri dan polisi bahkan sudah berfikir kasus ini mungkin tidak akan pernah terbongkar karena sifatnya sebagai "kejahatan yang sempurna". (dailymail/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar