Dan bagi mereka yang percaya pada cerita Cain dan Able, itu adalah sebuah konsep yang telah lama memainkan peran dalam sejarah manusia.
Banyak kasus pembunuhan belum terpecahkan bukan hanya selama beberapa dekade, tetapi berabad-abad dan bagi banyak orang, fakta ini menimbulkan kebingungan seperti kasus pembunuhan itu sendiri.
Pada artikel ini kita akan membahas daftar 40 kasus pembunuhan paling terkenal dalam sejarah yang bahkan belum terpecahkan hingga kini yang membuat frustrasi penyidik paling jenius sekalipun. Beberapa diataranya begitu brutal sehingga mengusik naluri kemanusiaan dan membuat kita bertanya-tanya jenis makhluk seperti apakah yang sanggup melakukannya?.
Admin note: Demi kepentingan etika dan estetika, kami hanya menampilkan foto profil korban atau gambar ilustrasi. Karena pada beberapa kasus yang diuraikan dibawah, foto-foto asli TKP nya sangatlah mengerikan. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih detail foto-foto tersebut, silahkan minta sendiri sama mbah Google
21. Thelma Todd
Thelma Todd |
Thelma Todd, atau juga dikenal sebagai Thelma Alice Todd dan "Hot Toddy" adalah seorang aktris Hollywood tahun 1920-an dan 1930-an. Thelma Todd tinggal di sebuah apartemen di atas café bawah tanah di Roosevelt Highway, Café Sidewalk. Disamping tangga turun menuju kafe ada sebuah garasi mobil milik Thelma.
Pada 15 Desember 1035, Thelma Todd ditemukan tewas di dalam garasi ini, di belakang kemudi convertible Packard nya. Pada saat itu ada beberapa orang yang percaya bahwa dia telah bunuh diri atau sengaja bunuh diri saat melakukan pemanasan mobilnya di garasi.
Namun, adanya tanda-tanda kejahatan segera terungkap. Mulut Thelma berdarah-darah dan ada jejak darah di mobil, dan cetakan tangan kotor di pintu mobil. Tingkat alkohol dalam darah Thelma diketahui terlalu tinggi untuk memungkinkan dia untuk menaiki 300 anak tangga menanjak menuju garasi dalam sepatu hak tingginya.
Meskipun dengan adanya temuan ini, pihak berwajib akhirnya menyimpulkan kematian Thelma Todd adalah akibat bunuh diri setelah mendengar bahwa dia mengalami depresi dan kadang-kadang berbicara tentang bunuh diri. Sekalipun ada fakta-fakta yang menunjukkan bahwa ada pembunuh yang terlibat dalam kematiannya, tetapi sayangnya untuk Thelma, tidak akan ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di garasi itu.
22. Olof Palme
Olof Palme |
Olof Palme adalah mantan Perdana Menteri Swedia (14 Oktober 1969 - 8 Oktober 1976). Selama menjabat sebagai perdana menteri, Palme memiliki banyak pendapat yang kuat dalam sejumlah isu sensitif terhadap kekuatan dunia yang terlibat dalam Perang Dingin, terutama untuk peran Amerika Serikat dalam perang Vietnam dan kebijakan Amerika dan Uni Soviet yang menempatkan sejumlah senjata nuklir di seluruh Eropa. Sesuatu yang sangat ditentang oleh Palme.
Kritik Palme tentang peran Amerika dalam Perang Vietnam menyebabkan tegangnya hubungan antara Swedia dan Amerika Serikat dan karena ketegangan ini yang banyak yang percaya bahwa pembunuhan Palme sangat terkait dengan kritik-kritiknya terhadap Amerika. Meskipun begitu, Palme menghabiskan banyak perannya sebagai perdana menteri tanpa perlindungan keamanan yang ketat, ia percaya bahwa ia tidak dalam bahaya.
Namun, tepat sebelum tengah malam pada 28 Februari 1986, ketika Palme dan istrinya kembali dari bioskop mereka ditembaki oleh seorang pembunuh. Sementara istri Palme selamat dari luka tembaknya, Palme tidak begitu beruntung dan meninggal setibanya di rumah sakit. Satu orang pencuri dan pecandu obat lokal ditangkap dan dihukum atas tuduhan pembunuhan. Namun, pengadilan ulang membuktikan ia tidak bersalah dan meninggalkan kasus kejahatan yang belum terpecahkan sampai kini.
Banyak orang percaya bahwa karena kritik kerasnya selama Perang Dingin saat menjabat Perdana Menteri Swedia, Palme dibunuh oleh anggota CIA atau mungkin oleh KGB, tetapi tidak ada bukti yang pernah ditemukan untuk mendukung teori konspirasi ini.
Baru-baru ini catatan dari interogasi Jerman menunjukkan bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh seorang agen UDBA Yugoslavia yang saat ini tinggal di Kroasia. Namun, sampai saat ini, itu masih berupa spekulasi saja.
23. Oscar Romero
Oscar Romero |
Oscar Romero adalah seorang Uskup Agung Gereja Katolik Roma di El Salvador. Oscar Romero lahir pada bulan Agustus 1917 dengan nama Óscar Arnulfo Romero y Galdamez. Ia adalah Uskup Agung San Salvador keempat setelah Luis Chavez.
Pada 24 Maret 1980, Oscar Romero dibunuh saat melakukan misa di rumah sakit La Divina Providencia. Pembunuhan Romero terjadi setelah khotbah ia telah diberikan hari sebelumnya yang menuntut tentara El Salvador harus berhenti menindas dan menolak hak-hak asasi warga karena diperintahkan begitu oleh Pemerintah. Romero menghimbau tentara untuk menjadi hamba Allah dan mengikuti putusan yang lebih tinggi dari Allah sendiri.
Sebuah laporan tahun 1993 oleh PBB mendukung teori bahwa pembunuhan Romero dilakukan oleh satu skuad terlatih dan di danai oleh Amerika Serikat, dipimpin oleh Roberto D'Aubuisson, seorang mantan Mayor. Pada tahun 2004 salah seorang yang diidentifikasi sebagai anggota aktif dari skuad yang terlibat dalam pembunuhan, Álvaro Rafael Saravia, dituduh membantu, bersekongkol dan berpartisipasi dalam pembunuhan dan diperintahkan untuk membayar denda sebesar $ 10 juta.
Selama pemakaman Romero, sebuah granat asap diledakkan dan beberapa tembakan senapan terdengar di alun-alun. Antara 30 dan 50 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. Bahkan saat tubuh Romero sedang dimakamkan, suara tembakan terus berbunyi.
Tidak ada bukti konkret untuk menunjukkan siapa orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Romero atau mereka yang tewas dalam pemakamannya. Belum ada yang secara resmi didakwa dengan pembunuhan sementara Saravia hanya didakwa dengan tuduhan mengambil bagian dalam rencana pembunuhan.
24. Peter Ivers
Peter Ivers |
Peter Ivers adalah nama besar lain di dunia hiburan Amerika yang kematiannya masih menjadi misteri. Dikenal karena posisinya sebagai seorang musisi Amerika, Ivers adalah host Teater New Wave. Dalam kesamaan yang aneh dengan misteri pembunuhan Bob Crane, Ivers juga ditemukan dipukuli sampai mati di tempat tidurnya di apartemennya yang terletak di bagian kumuh Los Angeles. Pembunuh Ivers tidak pernah diidentifikasi dan kasusnya masih terbuka hingga kini.
Pada tahun 2008 sebuah buku berjudul "In Heaven Everything is Fine: The Unsolved Life of Peter Ivers and the Lost History of the New Wave Theatre" diterbitkan oleh Josh Frank dan Charlie Buckholtz. Publisitas bukti-bukti baru yang ditulis dalam buku itu, memaksa Departemen Kepolisian Los Angeles membuka kembali penyelidikan mereka.
Setelah kematiannya, ratusan teman Ivers berbondong-bondong ke apartemennya untuk meratapi kematiannya dan dengan berbuat demikian mereka secara tidak sengaja merusak banyak bukti yang mungkin berada di apartemen. Ini adalah salah satu alasan mengapa kasus kematian Ivers belum terpecahkan.
Sejumlah teori dikemukan tentang pembunuhan Peter Ivers ini. Beberapa mengatakan bahwa Ivers tewas akibat dari perampokan yang gagal. Lainnya percaya bahwa Ivers dibunuh oleh salah satu penonton Teater New Wave yang membenci pertunjukannya. Sayangnya, tak satu pun dari teori ini yang terbukti dan pembunuhan Peter Ivers tetap belum terpecahkan.
25. Rashawn Brazell
Rashawn Brazell |
Dalam sejarah pembunuhan, kasus pembunuhan Rashawn Brazell (19) dikenal sebagai salah satu kasus pembunuhan yang paling mengerikan di negara bagian New York. Rashawn menghilang dari rumahnya di Bushwick, Brooklyn pada bulan Februari 2005. Rashawn telah dijadwalkan untuk bertemu akuntannya pada pagi hari tanggal 14 Februari, tahun 2005 sebelum menuju keluar untuk menemui ibunya untuk makan siang di Manhattan.
Pagi itu sekitar pukul 07:30 seorang pria yang tidak diketahui membunyikan bel rumah Rashawn dan Rashawn turun untuk menemuinya dan mereka berdua berjalan ke Gates Street Station bersama-sama. Menurut saksi mata, keduanya keluar dari kereta bawah tanah di stasiun Nostrand Avenue Bedford, Stuyvesant. Ini adalah terakhir kali Rashawn Brazell terlihat hidup.
Empat hari kemudian dua kantong bagian tubuh yang telah dimutilasi ditemukan di trek di stasiun kereta bawah tanah. Menurut New York Post, sidik jari korban diidentifikasi sebagai Rashawn Brazell. Tidak ada informasi lainnya tentang identitas laki-laki tak dikenal yang menyertai Rashawn ke stasiun kereta bawah tanah dan kasus pembunuhan Rashawn tetap terbuka sampai saat ini.
Kasus Rashawn telah diprofilkan di American Most Wanted sebanyak lima kali di televisi serta tiga kali di radio, belum ada petunjuk baru telah dihasilkan yang dapat membantu untuk memecahkan kasusnya.
26. Robert Wone
Robert Wone |
Robert Eric Wone (32) berada di Washington, DC pada saat pembunuhan. Wone tinggal di Oakton, Virginia di mana ia pulang-pergi ke Washington, DC untuk bekerja sebagai pengacara. Pada malam pembunuhan, Wone berada bersama dengan beberapa teman yang tinggal hanya satu mil dari kantornya di DC. Pada saat serangan, Agustus 2006, townhouse di mana Wone tinggal, anehnya, tidak kosong di waktu serangan. Juga di dalam rumah ada teman-temannya,Victor Zaborsky, Joseph Prince dan Dylan Ward. Menurut polisi, pada malam kematiannya, Wone diserang secara seksual sebelum ia ditikam sampai mati.
Polisi berbicara dengan tiga orang yang tinggal di rumah dan menemukan perilaku tenang mereka yang cukup untuk menjadikan mereka tersangka. Meskipun menelepon ambulan, mereka tidak kebingungan, panik atau bersemangat untuk membantu paramedis setelah kedatangannya.
Mereka menjadi tersangka dalam pembunuhan itu, meskipun banyak diduga keterlibatan mereka karena faktor homoseksualitas dan fakta bahwa Wone telah diserang secara seksual sebelum kematiannya. Pada akhirnya polisi menemukan TKP telah dirusak yang menyebabkan hambatan besar dalam penyelidikan.
Ketiga teman sekamar Wone terus menyangkal keterlibatan mereka dan dalam sebuah situasi sidang pengadilan yang absurd akibat kurangnya bukti-bukti langsung dan bukti pendukung, mereka diputuskan tidak bersalah. Istri Wone kemudian mengajukan gugatan perdata untuk kematian Wone terhadap ketiganya dan menuntut sejumlah ganti rugi yang tidak diungkapkan pada tanggal 3 Agustus 2011.
Pembunuhan Robert Wone tidak pernah terpecahkan. Namun tetap menjadi kasus yang cukup populer di Washington, DC terutama karena keterlibatan komunitas gay.
27. Rose Harsent
Rose Harsent |
Pembunuhan Rose Harsent lebih sering disebut sebagai kasus pembunuhan Peasenhall. Rose Harsent adalah seorang gadis pelayan di sebuah rumah di Peasenhall, Suffolk, Inggris. Rose terbunuh pada 31 Mei 1902 sekitar tengah malam. Rose ditikam sampai mati dan tim otopsi segera menemukan bahwa dia sedang hamil enam bulan pada saat kematiannya.
Pada awalnya polisi yang dipanggil ke tempat kejadian percaya itu kasus bunuh diri, tapi penyelidikan mereka segera memunculkan teori lain. Pengkhotbah Methodist lokal, William Gardiner diyakini telah berselingkuh dengan Rose pada tahun 1901 dan diduga menjadi ayah dari anak yang dikandung Rose.
Pada saat pembunuhan itu, Gardiner memiliki seorang istri dan enam anak dan dia tinggal di ujung jalan dari rumah di mana Rose bekerja. Polisi dua kali menangkap Gardiner sebagai tersangka dalam pembunuhan Rose, sekali pada tahun 1902 dan sekali pada tahun 1903, namun, dalam sidang pengadilan, dewan juri gagal mengambil keputusan sehingga Hakim terpaksa membebaskan Gardner.
Sangat sedikit orang dalam sejarah kasus hukum Inggris pernah diadili karena pembunuhan dengan hasil tidak ada putusan sama sekali. Pada tahun 1941, Gardiner meninggal tanpa pernah dihukum karena pembunuhan Rose. Beberapa orang percaya bahwa Gardiner tidak bersalah dan itu adalah perbuatan istrinya yang membunuh Rose karena cemburu. Tapi apapun itu, faktanya tidak ada yang pernah secara resmi dihukum dan kasus pembunuhan Rose tetap menjadi misteri selama seabad lebih.
28. Suzanne Jovin
Suzanne Jovin |
Suzanne Jovin adalah seorang mahasiswi senior berusia 21 tahun di Universitas Yale pada saat pembunuhan itu pada tahun 1998. Jovin ditemukan ditikam sampai mati di luar kampus dan penyelidikan ke kematiannya belum menghasilkan tersangka yang valid. Jovin adalah seorang mahasiswi Amerika kelahiran Jerman yang mengajukan diri sebagai guru, bernyanyi dalam paduan suara dan bekerja di Davenport dining hall di kampus.
Pada malam pembunuhan itu, Jovin menuju ke Yale police communications center di kampus lama Yale. Dia memutuskan untuk berjalan kaki ke sana untuk mengembalikan kunci mobil yang ia pinjam. Pada sekitar 21:22, Jovin bertemu dengan teman sekelasnya, Peter Stein. Stein menyebutkan bahwa Jovin tidak berkata apapun selain mengatakan bahwa dia sangat lelah dan akan pergi tidur ketika ia sampai di rumah.
Stein menyadari bahwa Jovin memegang selembar kertas di tangannya tetapi mengatakan bahwa dia tidak terlihat gelisah atau gugup. Hal ini diyakini bahwa setelah pertemuan ini, Jovin mengembalikan kunci mobil yang ia pinjam dan dia terakhir terlihat dalam keadaan hidup antara 9:25-09:30. Pada saat penampakan terakhirnya, Jovin berjalan ke arah timur laut dari College Street.
Pada 9:55 seseorang menelepon 911 dan melaporkan melihat seorang wanita terluka sekitar 2 mil dari tempat Jovin terakhir terlihat hidup. Empat menit setelah panggilan polisi tiba di tempat kejadian dan menemukan Jovin yang telah ditikam 17 kali di bagian belakang kepala dan leher. Jovin juga memiliki celah tenggorokannya. Tidak ada tanda-tanda perampokan karena Jovin meninggalkan dompetnya di kamarnya. Pada 10:26 Jovin dinyatakan meninggal di Yale Hospital New Haven.
Penyidik dalam pembunuhan Jovin ini menemukan sampel DNA di bawah kuku tangan kirinya. Penyidik juga menemukan sidik jari Jovin bersama dengan cetak telapak parsial orang tak dikenal pada botol soda dekat tempat tubuhnya ditemukan dan ujung pisau yang digunakan untuk membunuh Jovin.
Selain bukti-bukti ini, pengamat mencatat van coklat yang telah diparkir berdekatan dengan tempat mayat Jovin itu ditemukan, seorang pria berjalan ke arah yang berlawanan dengan mana tubuh Jovin itu ditemukan dan penyebutan "seseorang" yang tidak dikenal oleh Jovin di email yang terkirim tak lama sebelum kematiannya.
Sementara dosen penasihat tesis Jovin diyakini telah memainkan peran dalam kematiannya, ia tidak pernah terbukti bersalah dan kasus pembunuhan Suzanne Jovin masih merupakan kejahatan yang belum terpecahkan.
29. The Zodiac Killer
Zodiac Killer Kriptogram |
The Zodiac Killer tercatat dalam sejarah sebagai kasus pembunuhan berantai belum terpecahkan paling terkenal kedua di bawah Jack the Ripper. Lebih dari 2.500 tersangka diwawancarai sehubungan dengan kasus Zodiac Killer namun tidak satu pun dari mereka terbukti bertanggung jawab dan kasusnya tidak pernah diselesaikan.
The Zodiac Killer diketahui telah membunuh sedikitnya lima korban di Benicia, Lake Berryessa, Vallejo dan San Francisco antara Desember 1968 dan Oktober 1969. Sasaran serangan Zodiac Killer laki-laki dan perempuan berusia antara 16 dan 29. Secara total, korban-korban Zodiac Killer termasuk empat pria dan tiga wanita, lima di antaranya dibunuh. Hal ini sangat mungkin bahwa ada korban lain dari Zodiac Killer yang tidak pernah diidentifikasi karena kurangnya bukti yang mengaitkan mereka dengan dia atau korban lainnya. Zodiac Killer sendiri mengaku telah membunuh 37 orang.
Kasus Zodiac Killer tidak pernah terpecahkan dan meskipun ada beberapa tersangka "potensial", tidak ada cara untuk mengaitkan salah satu dari mereka pada kasus pembunuhan dengan meyakinkan karena rendahnya teknologi forensik pada saat itu.
Surat-surat Zodiac yang dikirimkan ke koran dimaksudkan untuk mengejek pemerintah daerah, termasuk dalam surat-surat ini empat Kriptogram, hanya satu dari Kriptogram itu yang dapat dipecahkan secara definitif. Melalui surat-suratnya itulah Zodiac Killer mendapat julukan.
Seiring waktu, banyak orang telah datang dengan teori-teori mereka sendiri tentang siapa sebenarnya Zodiac Killer. Beberapa di antaranya mengklaim dia adalah teman mereka atau bahkan ayah mereka. Sayangnya, penelitian bukti dan barang-barang milik orang-orang ini belum membuktikan adanya hubungan konklusif mereka yang dituduhkan dengan Zodiac Killer.
30. Pil Tylenol Beracun
The Tyleno Poisonings |
Pada akhir September-awal Oktober 1982, tujuh orang di daerah Chicago meninggal akibat menelan pil Tylenol yang dilapis dengan sianida. Awalnya adalah Adam Janus menderita sakit dada dan memutuskan untuk minum beberapa pil Tylenol Ekstra kuat. Hampir satu jam kemudian, dia meninggal. Anehnya, malam itu setelah menemukan tubuh Janus, adik laki-laki dan ipar perempuannya yang menderita sakit persendian meminum pil yang sama dan segera meninggal setelahnya.
Selain itu, seorang gadis muda berusia 12 tahun yang sakit pilek mengambil beberapa pil Tylenol Ekstra kuat ini dari botol yang berbeda dan juga meninggal. Dua lainnya juga terbunuh oleh pil yang sama dari botol-botol yang berbeda.
Histeria pun mengikuti. Sebuah artikel di majalah TIME (1982) melaporkan, "mobil patroli Polisi, bergerak melalui jalan-jalan Chicago, kamis sore dan malamnya, mengumumkan peringatan melalui pengeras suara". Botol obat itu segera dibuang dari rak-rak apotik dan kotak obat di rumah-rumah. Ada pula insiden Copy Cat - pin dan jarum suntik yang ditemukan di dalam permen, menyebabkan beberapa komunitas melarang melakukan trick-or-treat pada perayaan Halloween tahun itu. Sejak kejadian ini, segel tamper-proof menjadi biasa.
Seorang pria ditangkap setelah mencoba memeras Johnson & Johnson sebanyak $ 100.000, meskipun begitu ia tidak pernah dituntut pembunuhan. Dan kasus keracunan Tylenol tidak pernah terpecahkan.
Masalah pelik dari kasus pembunuhan yang tak terpecahkan
Terlepas dari saat kejahatan terjadi atau siapa yang menjadi korbannya, tidak ada istilah pembunuhan tanpa korban. Dengan setiap kejahatan tunggal yang melibatkan hilangnya nyawa, minimal ada beberapa kehidupan minimal yang tidak akan pernah sama lagi.
Kejahatan yang tercantum di atas hanya contoh kecil dari pembunuhan yang belum terpecahkan yang paling dikenal di dunia dan sayangnya jumlah kasus dalam daftar ini terus berkembang. Sementara metode Kepolisian dalam memecahkan kejahatan sudah pasti lebih maju sejak zaman Jack the Ripper, nyatanya mereka masih belum berhasil melaju cukup jauh untuk dapat melacak pembunuhan kontemporer seperti kasus pembunuh JonBenét Ramsey.
Ini adalah harapan dari banyak orang dimana suatu hari nanti kita berkomitmen untuk mewajibkan pengumpulan sampel DNA bagi tiap individu sehingga dapat dipergunakan untuk melacak pelaku setiap kejahatan keji melalunya. Namun pelanggaran yang mungkin dari hak asasi manusia membuat ide ini mungkin diperdebatkan.
Jadi apa yang dapat dilakukan untuk membantu mencari tahu siapa yang bersalah dari banyak kasus pembunuhan yang belum terpecahkan?. Sayangnya tidak ada yang lebih dari yang bisa dilakukan saat ini selain menjaga kasus ini tetap hidup. Sampai metode baru pengolahan bukti permukaan atau sampai bukti baru muncul untuk membantu menjaga masyarakat hidup lebih aman. Jauh dari rasa ketakutan akibat adanya orang-orang sakit jiwa dan memiliki sifat keji yang banyak berkeliaran diluar sana. (exploringlifesmysteries/list25/wiki/int/tvsx)
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar