Simpanse Akan Memasak Jika Diberi Sebuah Kompor !

Menurut sebuah hasil penelitian, simpanse ternyata memiliki kemampuan kognitif untuk memasak jika mereka diberi sebuah kompor!.

Tentu saja itu bukan berarti bahwa mereka siap untuk beradu kepandaian dengan Farah Quinn, tetapi para ilmuwan dari Harvard dan Yale menemukan bahwa simpanse memiliki kesabaran dan kejelian untuk menolak makan makanan mentah dan menempatkannya di perangkat yang dimaksudkan (setidaknya dalam versi simpanse) untuk memasak.

Itu bukan prestasi kecil. Dalam garis yang bisa dengan mudah diterapkan pada manusia, para peneliti menulis, "Banyak spesies primata, termasuk simpanse, mengalami kesulitan menyimpan makanan yang mereka miliki dan menunjukkan keterbatasan mereka dalam kontrol diri ketika berhadapan dengan makanan."

Tapi mereka menemukan bahwa simpanse akan menyimpan sepotong ubi jalar di tangannya untuk satu hal yang tampaknya prospek memasak dikemudian hari. Hal semacam itu yang merupakan pandangan ke depan dan pengendalian diri dari terlalu banyak memakan makanan mentah adalah mengagumkan.

Penelitian ini tumbuh dari gagasan bahwa memasak itu sendiri mungkin memiliki hubungan erat pada perubahan dalam evolusi manusia, hipotesis yang diajukan oleh Richard Wrangham, seorang antropolog di Harvard dan beberapa rekannya sekitar 15 tahun yang lalu di sebuah artikel di Current Anthropology , dan baru-baru dalam ini dalam bukunya , "Catching Fire: How Cooking Made Us Human."

Dia berargumen bahwa budaya memasak mungkin baru dimulai sekitar dua juta tahun yang lalu, meskipun bukti-bukti ilmiah hanya memberi tanggal sekitar satu juta tahun. Beberapa nenek moyang manusia awal (mungkin tidak lebih maju daripada simpanse) harus memahami seluruh konsep mengubah pola makanan mentah menjadi makanan yang dimasak untuk perkembangan evolusi mereka sendiri.

Felix Warneken di Harvard dan Alexandra G. Rosati, di Yale, melakukan studi kognisi, untuk melihat apakah simpanse yang sering dianggap sebagai saudara dekat nenek moyang manusia, memiliki dasar kognitif yang akan mempersiapkan mereka untuk memasak.

Salah satu kesulitan yang jelas dalam menciptakan percobaan adalah bahwa simpanse belum tahu bagaimana menggunakan api, dan para ilmuwan khawatir untuk memberikan mereka akses ke perangkat memasak yang nyata. Jadi para ilmuwan mencoba metode lain.

"Kami menemukan perangkat memasak ajaib ini," Dr. Warneken menjelaskan dalam sebuah wawancara: dua mangkuk plastik yang tertaut dengan makanan mentah tersembunyi di bawah bak.

Ketika seekor simpanse menempatkan sepotong kentang mentah manis ke dalam perangkat, peneliti menjabatnya tangannya, lalu mengangkat tutup bak keatas untuk menawarkan simpanse irisan ubi jalar yang telah dimasak.

Hal yang kemudian diketahui adalah bahwa simpanse lebih memilih makanan yang dimasak, tapi itu lebih merupakan pertanyaan terbuka, apakah simpanse memang memiliki kesabaran untuk menunggu melalui proses pura-pura "goyang dan panggang"?. Dan, para peneliti ingin tahu apakah hewan ini bisa mengerti "bahwa ketika sesuatu masuk (ke perangkat), itu akan keluar dalam keadaan matang," kata Dr Warneken.

Dia dan Dr Rosati, yang memberikan kontribusi sama untuk penelitian, menghabiskan bagian dari dua tahun di Pusat Rehabilitasi Simpanse, Tchimpounga, Republik Kongo dan melakukan sembilan percobaan yang berbeda untuk menilai kemampuan kognitif simpanse yang berbeda.

Simpanse kemudian menunjukkan sejumlah indikasi bahwa jika mereka diberi kesempatan untuk memasak, mereka akan memiliki kemampuan untuk mengambil keuntungan dari hal itu. Mereka menolak makan makanan mentah dan memasukkannya ke dalam perangkat, dan menunggu makanan dimasak. Mereka juga akan membawa makanan mentah dari satu sisi kandang yang lain untuk memasukkannya ke dalam perangkat. Dan mereka menempatkan berbagai jenis makanan dalam perangkat.

Dr. Rosati mengatakan percobaan tersebut menunjukkan bahwa simpanse tidak hanya memiliki kesabaran untuk memasak, tetapi mereka juga memiliki "pemahaman kausal minimal tentang apa yang mereka harus lakukan" untuk membuat lompatan menuju budaya memasak.

Ilmuwan lain memuji penelitian ini, tetapi dunia penelitian tentang simpanse kognisi adalah kecil, dan banyak ilmuwan saling mengenal dan bekerja sama. Brian Hare di Duke University tidak terlibat dalam penelitian, tetapi telah bekerja dengan Dr Warneken dan Dr. Rosati.

Dia mengatakan dalam sebuah email, "Pada tahun 1999, ketika Wrangham mengusulkan hipotesis memasak, hal itu tampak konyol untuk beberapa orang yang berpikir bahwa penggunaan api adalah dorongan besar untuk mengkonversi makhluk berdiri tegak mirip simpanse ke dalam spesies pertama manusia, tapi tulisan ini membuat skenario hipotesis terus mengemuka di pikiran saya."

Dr. Laurie Santos dari Yale tidak terlibat dalam proyek ini, tapi ia yang menjadi penasihat program postdoctoral Dr. Rosati, mengatakan "hal itu sulit untuk mengetahui apa simpanse memang mengerti tentang transisi dari makanan mentah menuju makanan yang dimasak".

Apakah simpanse bisa mengoperasikan kompor yang sebenarnya untuk diri mereka sendiri?. Dr. Rosati berpikir mereka mungkin bisa. Penelitian ini menepis keraguan bahwa simpanse juga mungkin memiliki kemampuan kognitif untuk memulai bisnis restoran mereka sendiri, suatu hari nanti. (nytimes/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar