Kakak Melihat Kembali Wajah Adiknya Yang Telah Meninggal

rebecca aversano and richard norris
Seorang wanita bertemu dengan pria yang menerima transplantasi wajah adiknya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Rebecca Aversano untuk pertama kalinya melihat dan menyentuh wajah adiknya yang ditransplantasikan dalam sebuah pertemuan sarat emosional dengan Richard Norris (39), yang wajahnya rusak berat akibat kecelakaan penembakan 17 tahun yang lalu.

Saudara Aversano, Joshua (21) tewas tertabrak oleh sebuah minivan saat menyeberang jalan tiga tahun lalu. Keluarganya kemudian mendonorkan wajah Joshua kepada Norris.

Pria asal Virginia ini telah menjalani puluhan kali operasi konvensional untuk memperbaiki kerusakan parah pada wajahnya akibat kecelakaan penembakan di tahun 1997. Meskipun telah berusaha keras, tim dokter hanya mendapat kemajuan yang kurang berarti. Hal ini menyebabkan Richard Norris menderita depresi dan berulangkali mencoba bunuh diri.

Sampai akhirnya donasi dari keluarga Aversano memberi Norris kesempatan baru. Dalam salah satu transplantasi wajah yang paling rumit dalam sejarah, Maret 2012, sebuah tim dari Medical Center, University of Maryland, melakukan operasi marathon selama 36 jam untuk mentransplantasikan gigi, rahang, otot-otot lidah dan saraf wajah Joshua kepada Norris.

Norris, yang kini berusia 39, mengucapkan terima kasih kepada Rebecca dalam pertemuan di rumahnya di Virginia. Menggenggam tangannya, Rebecca bertanya: "Apakah kamu keberatan jika aku menyentuhnya?". Setelah melakukannya ia berseru dengan takjub: "Wow, ini adalah wajah yang besar bersamaku!."

Ibu Joshua, Gwen, mengatakan kepada jaringan CTV News Kanada bahwa keluarga mereka yakin bahwa apa yang telah mereka lakukan adalah hal yang sangat benar.

"Kami pasti akan bisa melihat anak kami melalui dirinya," kata Gwen. "Beberapa fitur wajah tidak banyak berubah, sehingga kami bisa melihat adanya kesamaan, sangat banyak kesamaan. Kami sangat senang dapat membantunya. Meskipun kami telah mengalami kehilangan tragis, kami senang bisa memberikan orang lain manfaat dari keberadaan anak kami."

Norris mengatakan bahwa sebelum transplantasi dia seperti hidup di neraka, berkeliaran di malam hari untuk meminimalkan kontak dengan orang-orang dan memakai masker untuk menyamarkan luka mengerikan yang disebabkan oleh tembakan senapannya sendiri yang meletus tanpa sengaja.

"Aku pernah mendengar segala macam komentar (tentang wajahnya). Banyak dari (komentar) mereka benar-benar mengerikan," katanya.

richard norris face
Richard Norris Face Before and After Transplantation

Dia memilih untuk menjalani transplantasi wajah meskipun dokter mengatakan dia hanya memiliki kesempatan sebesar 50% untuk bertahan hidup setelah operasi.

Dokter yang melakukan operasi, Eduardo Rodriguez, mengatakan Norris mengambil resiko besar karena tubuhnya akan selalu menganggap wajah baru itu sebagai benda asing, sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menolaknya.

Norris tidak bisa minum minuman keras, merokok atau terpapar sinar matahari langsung dalam waktu lama dan harus mengkonsumsi obat anti penolakan sepanjang sisa hidupnya.

Norris bukanlah pasien penerima transplantasi wajah pertama. Transplantasi wajah parsial pertama di dunia dilakukan di Perancis pada tahun 2005 terhadap seorang wanita yang diserang oleh anjingnya sendiri. Dari 27 transplantasi wajah berikutnya, empat penerimanya telah meninggal. (theguardian/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

2Komentar

  1. Balasan
    1. Kemajuan dunia kedokteran memang dahsyat. Mungkin ini berita gembira buat orang-orang yang "kecewa" dengan wajahnya sendiri dan ingin menggantinya dengan wajah artis. )
      .

      Hapus