Palasik Kudung

Palasik Kudung
Provinsi Sumatera Barat atau yang sering disebut Ranah Minang atau Minangkabau, termashyur memiliki pemandangan alam yang indah.

Namun selain itu juga memiliki warisan budaya tutur menarik yang terangkum dalam banyak legenda. Salah satunya legenda Palasik Kuduang.

Bagi orang Minang, kepercayaan pada Palasik sama dengan kepercayaan Leak bagi masyarakat Bali, atau Kuyang bagi orang Kalimantan. Legenda Palasik ini memang sudah lama tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Minang, terutama yang tinggal di pelosok-pelosok nagari.

Menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau, Palasik digolongkan kepada sejenis makhluk gaib. Palasik bukanlah hantu melainkan manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Ilmu palasik dipercaya sebagai ilmu warisan atau sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik, maka anaknya pun akan jadi palasik. Mereka yang menganut ilmu ini biasanya akan membentuk komunitas tersendiri dalam masyarakat.

Dahulu mereka dikucilkan oleh warga di sekitarnya. Di zaman dahulu pula mereka hanya bisa menikah dengan sesama keturunan Palasik. Tetapi di zaman sekarang ini, masyarakat sudah bisa menerima keberadaan mereka. Disamping itu, keberadaan mereka juga sulit dikenali.

Berbeda dengan jaman dahulu, meskipun seseorang mewarisi darah keturunan Palasik dari leluhurnya, namun bukan berarti secara otomatis mereka akan menjadi Palasik juga. Ada ritual tertentu yang harus dilaksanakan untuk bisa menguasai ilmu hitam yang satu ini, sehingga sekarang tidak setiap keturunan Palasik menjadi Palasik seperti leluhurnya.

Jenis Palasik ada bermacam-macam dan makanan utama Palasik adalah anak bayi. Baik bayi yang masih di dalam kandungan, maupun yang sudah lahir. Menurut jenis makanannya Palasik dapat dibagi menjadi tiga jenis:

  1. Palasik yang memakan bayi dalam kandungan sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun atau mati dalam kandungan.
  2. Palasik yang memakan bayi yang masih lemah sehingga bayi tersebut sering sakit-sakitan atau meninggal.
  3. Palasik yang memakan mayat bayi yang sudah dikubur.

Dalam aksinya, Palasik biasanya melepaskan kepalanya untuk mencari mangsa, namun ada pula yang badannya saja yang berjalan untuk memburu mangsa. Orang Minang menyebut Palasik yang melepas kepalanya disebut Palasik Kuduang.

Kuduang artinya terpotong atau buntung dalam bahasa Minang. Palasik juga merupakan sebutan seorang kanibal, yang memiliki kegemaran memakan daging dan tulang orang mati. Wujudnya seperti manusia biasa, hanya saja memiliki perangai yang aneh.

Ada kepercayaan masyarakat dalam masyarakat Minangkabau yang menyebutkan, jika seorang wanita yang sedang menggendong bayi bertemu dengan Palasik, sebaiknya jangan dijauhi, tetapi didekati, kemudian meraih tangan palasik dengan mengatakan "Ini cucumu atau ini anakmu".

Seorang bayi bisa jatuh sakit, hanya dengan tatapan palasik saja. Dan kalau tidak segera diobati oleh orang pintar, tak tertutup kemungkinan bayi tersebut meninggal dunia. Diyakini juga, ketika anak tersebut meninggal dunia kemudian dikubur, Palasik akan mencuri mayat bayi tersebut untuk disantap. (wiki/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar