Top 40 Unsolved Murders Sepanjang Masa (1)

ilustrasi pembunuhan
Salah satu konsep kehidupan yang paling membingungkan bagi umat manusia adalah pembunuhan.

Dan bagi mereka yang percaya pada cerita Cain dan Able, itu adalah sebuah konsep yang telah lama memainkan peran dalam sejarah manusia.

Banyak kasus pembunuhan belum terpecahkan bukan hanya selama beberapa dekade, tetapi berabad-abad dan bagi banyak orang, fakta ini menimbulkan kebingungan seperti kasus pembunuhan itu sendiri.

Pada artikel ini kita akan membahas daftar 40 kasus pembunuhan paling terkenal dalam sejarah yang bahkan belum terpecahkan hingga kini yang membuat frustrasi penyidik paling jenius sekalipun. Beberapa diataranya begitu brutal sehingga mengusik naluri kemanusiaan dan membuat kita bertanya-tanya jenis makhluk seperti apakah yang sanggup melakukannya?.

Admin note: Demi kepentingan etika dan estetika, kami hanya menampilkan foto profil korban atau gambar ilustrasi. Karena pada beberapa kasus yang diuraikan dibawah, foto-foto asli TKP nya sangatlah mengerikan. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih detail foto-foto tersebut, silahkan minta sendiri sama mbah Google


31. Edgar Allan Poe

edgar allan poe murder case
Edgar Allan Poe

Pada 3 Oktober 1849, Edgar Allen Poe meninggalkan New York City menuju Richmond, tetapi hanya sampai di Baltimore, di mana orang-orang yang lewat melihat penulis novel horor, "The Raven" ini mengigau dan membungkuk kesakitan di depan sebuah bar. Ia segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan meninggal empat hari kemudian.

Koran-koran lokal mengkaitkan kematiannya dengan "kemacetan otak". Sebuah eufemisme umum untuk gejala keracunan alkohol. Tapi para ahli kemudian menemukan bahwa rumor penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang dikaitkan kepada kematian Poe adalah rumor yang dibesar-besarkan.Terutama disebarkan oleh para kritikus sastra yang tidak menyukai karya-karya Poe, terutama oleh Rufus Wilmot Griswold, yang dikenal sebagai kritikus paling keras dari Poe.

Sertifikat kematian Poe, yang menjelaskan tentang sebab-sebab kematiannya, jika pernah diterbitkan, tidak pernah ditemukan.

Beberapa sejarawan percaya Poe mungkin telah menderita rabies, kolera atau sifilis. Tapi karena ia muncul di jalan pada hari yang sama dengan hari pemilihan umum kota, yang lain berpendapat bahwa Poe telah menjadi korban "cooping," satu praktek yang cukup umum saat itu di mana politisi korup membayar preman untuk menculik orang (terutama para tunawisma), memberi mereka narkoba, menyamarkan mereka, dan menyeret mereka ke bilik-bilik suara di seluruh kota atau negara bagian. Hal ini mungkin setidaknya menjelaskan mengapa Poe muncul di Baltimore mengenakan pakaian aneh yang bukan miliknya.

Misteri kematian Edgar Allan Poe semakin menarik dengan kemunculan The Poe Toaster (Orang yang bersulang untuk Poe). Itu adalah julukan yang diberikan kepada sosok misterius yang memberikan penghormatan kepada Poe dengan cara mengunjungi makamnya, setiap tahun, di hari ultah Poe (19 Januari). Tradisi penghormatan tersebut dimulai sejak tahun 1949, satu abad setelah kematian Edgar Allan Poe (1849).

Setiap pagi di tanggal 19 Januari, sesosok dengan pakaian awut-awutan berwarna gelap mengunjungi makam Poe di Baltimore, Maryland. Sosok tersebut lalu mengangkat segelas cognac untuk melakukan toast (bersulang). Sebelum meninggalkan makam, ia meletakkan 3 tangkai mawar merah, dan botol cognac yang tinggal terisi separuhnya di makam poe.

3 tangkai mawar dipercaya merupakan perlambang penghormatan untuk Poe, Virginia (Istri Poe) dan Maria Clemm (Mertua Poe) yang dikuburkan dalam makam yang sama. Sedangkan maksud dari setengah botol cognac sendiri masih tidak diketahui. Tradisi yang dilakukan oleh Poe Toaster ini masih dilanjutkan sampai sekarang, namun dipercaya bahwa sudah tidak dilakukan oleh orang yang sama (mungkin diwariskan kepada keturunan Poe Toaster yang asli).

32. Nicole Brown & Ron Goldman

Nicole Brown & Ron Goldman
Nicole Brown & Ron Goldman

Beberapa saat sebelum tengah malam, Minggu 12 Juni 1994, Nicole Brown dan kekasihnya, Ronald Goldman ditemukan tewas secara brutal akibat tikaman benda tajam di luar kondominium tempat tinggal Brown di Bundy Drive, kawasan Brentwood, Los Angeles, California. Kedua anak Nicole Brown, Sydney (8 tahun) dan Justin (5 tahun) sedang tidur di ruang tidur lantai atas.

Nicole Brown adalah mantan istri bintang football tekenal Amerika, O.J. Simpson. Simpson dan Nicole menikah 2 Februari 1985 dan bercerai dua tahun kemudian. Berdasarkan bukti-bukti dari tempat kejadian perkara, O.J. Simpson dinyatakan sebagai tersangka. Dalam sebuah persidangan yang penuh sensasi dan kontroversial, Oj. Simpson dinyatakan tidak bersalah.

Lalu siapa yang membunuh Nicole dan Ron?.

Ada banyak teori kemungkinan tersangka pembunuh Nicole dan Ron. Antara lain pengedar narkoba, yang marah pada Nicole karena sering terlambat membayar hutang narkobanya. Mungkin juga pelakunya adalah Jason Simpson, putra OJ. dengan istri pertamanya, Marguerite. Teorinya karena dia marah kepada Nicole yang memindahkan lokasi sebuah pesta dari Jackson's Restaurant, restoran Hollywood Barat tempat dia bekerja, ke Mezzaluna di Brentwood. Kemudian ada seseorang yang hanya dikenal dengan nickname "Charlie". Charlie adalah teman peramal OJ, yang bersamanya pada malam pembunuhan terjadi.

Di kemudian hari, Simpson dituntut di pengadilan perdata oleh keluarga Brown dan Goldman. Pada 5 Februari 1997, juri dengan suara bulat menunjukkan bukti-bukti dalam jumlah besar yang mendukung tanggung jawab Simpson sebagai penyebab kematian akibat kelalaian atas Goldman dan pemukulan atas Brown. Juri memutuskan, Simpson diwajibkan membayar ganti rugi sebesar AS$33,5 juta untuk kematian Ronald Goldman dan pemukulan terhadap Nicole Brown. Atas keputusan tersebut Simpson naik banding. Pengadilan banding Los Angeles menguatkan vonis pengadilan sipil terhadap Simpson.

Meskipun Simpson diputuskan bertanggung jawab atas kematian Nicole Brown dan Ron Goldman dalam gugatan perdata, teka-teki siapa yang pembunuh keduanya tetap belum terpecahkan.

33. The Case of the Disembodied Feet

The Case of the Disembodied Feet
The Case of the Disembodied Feet

Sejak 20 Agustus 2007, beberapa potongan kaki manusia yang terpisah telah ditemukan di pesisir Laut Salish di British Columbia, Kanada, dan Washington, AS. Kaki-kaki itu termasuk lima pria, satu wanita dan tiga orang lainnya yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Dari 16 potongan kaki yang ditemukan, hanya empat potongan yang cocok sebagai sepasang kaki kanan dan kiri. Hampir semua potongan kaki ditemukan memakai sepatu snickers.

Sampai Februari 2012, dengan menggunakan metoda sidik DNA, hanya lima kaki milik empat orang yang telah diidentifikasi. Salah satunya milik seorang pria yang mengalami depresi dan mungkin telah melakukan bunuh diri. Identitas pria itu dirahasiakan atas permintaan keluarganya. Tidak diketahui siapa pemilik potongan-potongan kaki lainnya yang tersisa.

Sejumlah teori mengemuka, termasuk kemungkinan tindak kejahatan kekerasan (meskipun petugas koroner kasus ini mengatakan arus laut dan dekomposisi secara alami bisa memisahkan kaki dari badannya). Lainnya berspekulasi sisa-sisa potongan badan itu mungkin milik empat korban kecelakaan pesawat di Quadra Island tahun 2005. Teori lain mengatakan mungkin itu milik korban Tsunami Asia 2004.

Pada bulan Juni, seorang pengunjung pantai setempat mendapat kejutan mengerikan yaitu satu potongan kaki yang membusuk ditemukan di dalam sepatu Adidas. Penemuan terbaru itu dibuat pada November, ketika potongan kaki yang lain muncul di Washington, kurang lebih 50 mil selatan perbatasan AS-Kanada.

Namun segera saja diketahui penemuan itu hanyalah hoax alias tipuan. Tipuannya adalah memasukkan potongan tungkai kaki hewan ke dalam kaus kaki dan sepatu dan kemudian diisi dengan rumput laut kering.

Setelah kaki kesebelas ditemukan pada 31 Agustus 2011, beberapa sepatu lari berisi apa yang diduga polisi adalah daging mentah yang ditemukan terdampar di Pantai Oak, British Columbia. Selain itu, beberapa potongan kaki palsu yang sengaja dibuang juga ditemukan di daerah tersebut.

Hingga kini pihak berwenang Kanada tidak pernah dapat menetapkan apa, bagaimana, siapa, mengapa tentang potongan-potongan kaki yang telah ditemukan.

34. Tupac Shakur dan Notorious B.I.G.

tupac shakur murder case
Tupac Shakur

Tupac Shakur pernah ditembak sebelumnya. Penembakan pertama, 30 November 1994, meninggalkan rapper yang merupakan tokoh tokoh sentral dalam East Coast-West Coast hip-hop itu dengan lima luka tembak, termasuk dua di kepala.

Berbasis di Los Angeles, Shakur menunjukkan tantangannya kepada sejumlah rapper New York, termasuk Sean Combs dan Notorious B.I.G. Dia kemudian merilis sejumlah lagu rap yang berisi lirik pedas terhadap Combs dan Biggie, termasuk di mana ia mengaku telah tidur dengan istri Biggie.

Pada tanggal 7 September 1996, Tupac Shakur menghadiri pertandingan tinju Mike Tyson di MGM Grand di Las Vegas. Usai pertandingan Shakur masuk ke kursi penumpang mobil Death Row Records CEO Suge Knight. Di lampu merah, sebuah Cadillac putih berhenti di samping mobil Knight menurunkan kaca jendela dan menembakkan beberapa peluru ke kursi penumpang.

Shakur dibawa ke rumah sakit, di mana ia meninggal karena pendarahan setelah enam hari. Beberapa bulan kemudian, Notorious B.I.G. menemui kebetulan yang aneh. Tewas setelah ditembaki dari sebuah mobil sementara menunggu di lampu merah Los Angeles. Berkat teori konspirasi fanatik, saksi-saksi yang tidak kooperatif dan buruknya penyelidikan polisi, kasus pembunuhan Shakur belum juga terpecahkan.

Album terakhir Shakur, "Makaveli: The Don Killuminati / The Day Teori 7", dirilis sebulan setelah kematiannya. Judul direferensikan kepada Niccolo Machiavelli, filsuf Italia yang dikabarkan telah memalsukan kematiannya sendiri (ini sebagian besar telah dibantah). Shakur membaca tentang Niccolo Machiavelli saat menjalani hukuman penjara sebelas bulan di tahun 1994.

Fakta ini membuat banyak penggemar fanatik Tupac Shakur meyakini bahwa belum mati dan ia masih hidup dengan memakai identitas baru.

35. The Lead Masks Case

the lead masks case
Manoel Pereira da Cruz dan Miguel José Viana

Pada tanggal 17 Agustus 1966, dua teknisi elektronik, Manoel Pereira da Cruz dan Miguel José Viana meninggalkan Campos dos Gostacazes, Brazil untuk membeli beberapa persediaan untuk sebuah mobil. Kedua pria itu kemudian naik bus ke Niterói, dan tiba pukul 14.30. dan singgah di sebuah toko. Itulah saat terakhir mereka diketahui masih hidup.

Tiga hari kemudian mereka ditemukan tewas oleh seorang remaja di Vintem Hill. Ketika sebuah tim kecil polisi dan petugas pemadam kebakaran tiba, mereka lalu menemukan pemandangan yang aneh. Kedua mayat tergeletak berdampingan satu sama lain, sebagian ditutupi rumput. Masing-masing memakai setelan formal, lead masker (yang biasa digunakan sebagai masker anti radiasi), dan mantel tahan air. Tidak ada tanda-tanda trauma atau bukti adanya kekerasan. Tidak ada pula tanda-tanda keracunan.

Di sebelah mayat, polisi menemukan botol air kosong dan sebuah paket berisi dua handuk basah. Sebuah buku catatan kecil juga diidentifikasi, yang ditulis dengan instruksi samar, "16:30 estar no local determinado. 18:30 ingerir cápsulas, após efeito proteger metais aguardar sinal mascara (16: 30 berada di lokasi yang ditentukan. 18: 30 kapsul menelan kapsul, setelah melindungi dari efeknya dengan masker logam').

Bukti menunjukkan bahwa mantel tahan air dibeli di toko di Niterói, dan satu botol air dari bar setempat. Saat diwawancarai, pelayan dari bar tersebut menggambarkan Miguel sebagai "sangat gugup", dan menyadari bahwa dia sering memeriksa arlojinya. Tidak ada uang yang ditemukan di mobil. Dan barang-barang lainnya tidak memberikan petunjuk apa pun, menimbulkan lebih banyak pertanyaan yang sampai saat ini tidak terjawab.

36. Alexander Litvinenko

alexander litvinenko murder case
Alexander Litvinenko

Alexander Litvinenko adalah mantan perwira Federal Security Service (FSB) Rusia dan KGB, yang melarikan diri dari tuntutan pengadilan di Rusia dan menerima suaka politik di Inggris.

Pada tanggal 1 November 2006, Litvinenko tiba-tiba jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Dia meninggal tiga minggu kemudian, menjadi korban pertama yang dikonfirmasi dengan sindroma radiasi akut polonium-210 yang mematikan (diyakini dimasukkan kedalam secangkir teh yang nantinya diminum oleh Litvinenko). Tuduhan Litvinenko menjelang kematiannya tentang keterlibatanan FSB dan presiden Rusia Vladimir Putin yang berada di balik penyakitnya mengakibatkan liputan media di seluruh dunia.

Penyelidikan selanjutnya oleh pihak berwenang Inggris mengenai keadaan kematian Litvinenko menyebabkan ketegangan diplomatik serius antara pemerintah Inggris dan Rusia. Selama persidangan 2014-2015, perwakilan Scotland Yard memberi kesaksian: "bukti-bukti menunjukkan satu-satunya penjelasan yang kredibel adalah dalam satu atau lain cara bahwa negara Rusia terlibat dalam pembunuhan Litvinenko".

Saksi lain menyatakan bahwa Dmitry Kovtun telah berbicara secara terbuka tentang rencana untuk membunuh Litvinenko yang dimaksudkan untuk "memberi contoh" sebagai hukuman atas "pengkhianat".

Tersangka utama dalam kasus tersebut, mantan perwira Federal Protective Service (FSO) Rusia, Andrey Lugovoy, tetap berada di Rusia. Sebagai anggota Duma, dia sekarang menikmati kekebalan dari penuntutan. Sebelum terpilih menjadi anggota Duma, pemerintah Inggris berusaha mengekstradisinya ke Inggris tanpa hasil.

Pada saat yang sama, ayah Litvinenko, yang sekarang tinggal di Italia, percaya taipan rusia, Boris Berezovsky dan Alexander Goldfarb berada di balik pembunuhan tersebut. Berezovsky ditemukan tewas di rumahnya di Inggris pada tanggal 23 Maret 2013.

Meskipun banyak yang dapat dijadikan kemungkinan sebagai tersangka, siapa sesungguhnya pembunuh Alexander Litvinenko tidak pernah diketahui.

37. The Phantom Killer

the phantom killer murder case
The Phantom Killer

The Texarkana Moonlight Murders adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh media merujuk pada pembunuhan yang belum terpecahkan yang dilakukan di dan sekitar kota Texarkana, Arkansas pada musim semi 1946 oleh seorang pembunuh berantai tak dikenal yang dikenal sebagai "The Phantom Killer", atau "Phantom Slayer".

Pembunuh ini di duga menyerang delapan orang dalam waktu sepuluh minggu, lima di antaranya terbunuh, terpisah dalam waktu kira-kira tiga minggu. Serangan tersebut terjadi pada akhir pekan antara 22 Februari 1946 dan 3 Mei 1946.

Dua korban pertama, Jimmy Hollis dan Mary Larey, selamat. Pembunuhan ganda pertama, yang melibatkan Richard Griffin dan Polly Ann Moore, terjadi empat minggu kemudian. Pembunuhan ganda kedua, yang melibatkan Paul Martin dan Betty Jo Booker, terjadi tepat tiga minggu sejak pembunuhan pertama.

Petugas dari Texas Rangers kemudian datang untuk menyelidiki. Ini termasuk M. T. "Lone Wolf" Gonzaullas yang terkenal. Terakhir, tepat tiga minggu kemudian, Virgil Starks terbunuh dan istrinya, Katie, terluka parah.

Pembunuhan tersebut membuat kota Texarkana menjadi sangat panik sepanjang musim panas. Saat senja, penduduk kota mempersenjatai diri dan mengunci diri di dalam rumah sementara polisi berpatroli di jalan-jalan dan lingkungan sekitar. Meskipun banyak bisnis kehilangan pelanggan di malam hari, toko-toko yang menjual senjata, amunisi, kunci, dan banyak perangkat pelindung lainnya habis terjual. Film "The Town That Dreaded Sundown (1976)" dan sequelnya yang berjudul sama (2014) secara longgar didasarkan pada kejadian ini.

Film The Town That Dreaded Sundown, yang plotnya sebagian besar fiksi justru mengakibatkan beredarnya rumor yang simpang siur dan urban legend yang menyebar dari generasi ke generasi di sekitar Texarkana. Tagline film tersebut yang mengklaim bahwa sang pembunuh "masih mengintai di jalan-jalan di Texarkana", menyebabkan pejabat kota menuntut produser film di tahun 1977 dan satu anggota keluarga korban mengajukan tuntutan hukum pada tahun 1978, atas penggambaran palsu dalam film tentang korban.

Yang pasti misteri siapa sesungguhnya The Phantom Killer tidak pernah terpecahkan.

38. The Atlas Vampire Case

the atlas vampire case murder case
The Atlas Vampire

Atlas Vampire adalah penyerang yang tidak dikenal yang melakukan "pembunuhan gaya Vampir" yang belum terpecahkan di Stockholm, Swedia pada tahun 1932.

Pada tanggal 4 Mei 1932, seorang pelacur berusia 32 tahun, Lilly Lindeström, ditemukan tewas terbunuh di apartemennya yang kecil di daerah Atlas di dekat Sankt Eriksplan. Menurut laporan, Lilly ditemukan dalam keadaan telanjang dan tertelungkup di atas tempat tidurnya dan telah meninggal selama 2-3 hari sebelum polisi masuk ke apartemennya. Bajunya dilipat rapi di kursi di dekatnya dan ktivitas seksual diduga telah terjadi, dengan ditemukannya sebuah kondom bekas yang tertinggal di anusnya.

Meskipun pembunuhan pelacur tidak begitu langka pada saat itu, Lilly yang terbunuh akibat pukulan yang menghancurkan pada tengkorak tersebut telah menarik perhatian media yang signifikan.

Para detektif mencatat bahwa sebuah sendok saus ditemukan di tempat kejadian dan pada pemeriksaan lebih lanjut terhadap tubuh Lilly, mereka menyadari bahwa tubuhnya telah kehilangan semua darahnya. Polisi menduga alat itu digunakan oleh pelaku untuk meminum darah Lilly.

Polisi menanyai banyak klien yang secara teratur mengunjungi Lindeström, serta melakukan pencarian menyeluruh terhadap lingkungan sekitar. Sayangnya setelah penyelidikan panjang, karena tidak adanya teknologi forensik dan kurangnya saksi, tidak ada yang dituduh melakukan pembunuhan. Dan pembunuhan itu tetap belum terpecahkan.

39. John Middleton Clayton of Arkansas

John Middleton Clayton of Arkansas murder case
John Middleton Clayton of Arkansas

John Middleton Clayton (13 Oktober 1840 - 29 Januari 1889) adalah seorang anggota Kongres dari Partai Republik pada masa pasca-Perang Saudara Arkansas. Dia mungkin paling diingat karena pembunuhan misteriusnya pada tahun 1889 dimana dentitas pembunuhnya hingga  masih belum diketahui.

Pada tahun 1871, Clayton terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Arkansas yang mewakili Jefferson County. Pada tahun 1873, ia bertugas di Senat Arkansas yang mewakili Jefferson, Bradley, Grant dan Lincoln County, juga berperan sebagai Ketua Senat pro temporer untuk sebagian masa jabatannya.

Clayton tetap terlibat dalam politik Arkansas di tahun-tahun setelah Rekonstruksi. Dengan dukungan pemilih Republikan hitam, dia menjadi sheriff Jefferson County pada tahun 1876, terpilih kembali menjadi lima tahun berturut-turut dua tahun.

Pada tahun 1888, dia maju untuk mewakili distrik kongres kedua Arkansas di Dewan Perwakilan Amerika Serikat, melawan kandidat Demokrat Clifton R. Breckinridge. Dalam Pemilu yang dicatat sebagai salah satu yang paling curang dalam sejarah Arkansas. Clayton kalah dengan selisih 846 dari lebih 34.000 suara.

Dalam satu kasus di Conway County, empat orang kulit putih bertopeng dan bersenjata menyerbu ke daerah pemilihan yang berpenduduk hitam hitam dan mencuri kotak suara yang berisi mayoritas suara untuk Clayton.

Kalah akibat dicurangi, Clayton memutuskan pergi ke Plumerville, Arkansas untuk memulai penyelidikan mengenai masalah tersebut. Pada petang tanggal 29 Januari 1889, seorang penyerang yang tidak dikenal menerobos jendela ke kamar tempat dia tinggal di sebuah rumah sewa setempat dan membunuhnya.

Ironisnya, penyelidikan oleh Konggres kemudian memutuskan Clayton dinyatakan sebagai pemenang pemilihan dan Breckinridge harus meninggalkan kursinya dan kursi tersebut selanjutnya dibiarkan kosong.

Clayton dikebumikan di Bellwood Cemetery di Pine Bluff, Arkansas. Pembunuhnya tidak pernah ditemukan.

40. The Alphabet Murders

the alphabet murders case
The Alphabet Murders

Tiga gadis muda diperkosa dan dicekik di daerah Rochester, New York pada 1970-an. Kasus tersebut mendapatkan namanya dari fakta bahwa masing-masing nama belakang korban dimulai dengan huruf yang sama. Selanjutnya, setiap mayat ditemukan di sebuah kota yang memiliki nama yang dimulai dengan huruf yang sama dengan nama korban.

Berikut statistiknya:

1. Carmen Colon (10).

Hilang pada tanggal 16 November 1971. Ditemukan dua hari kemudian di Riga, New York, dekat Churchville, 12 mil dari tempat dia terakhir.

2. Michelle Maenza (11 ).

Hilang pada tanggal 2 April 1973. Ditemukan keesokan harinya di Macedon, New York, 15 mil dari Rochester.

3. Wanda Walkowy (11).

Menghilang pada tanggal 26 November 1973. Ditemukan di sebuah tempat peristirahatan di State Route 104, Webster, New York, 7 mil dari Rochester.

Meski ratusan orang diinterogasi, si pembunuh tak pernah tertangkap. Satu orang, yang dianggap sebagai tersangka potensial melakukan bunuh diri enam minggu setelah pembunuhan terakhir., dihapus dari daftar tersangka pada tahun 2007 karena ketidakcocokan profil DNA.

Dalam kasus Carmen Colon, pamannya juga dianggap sebagai tersangka sampai bunuh diri pada tahun 1991, dan sekarang dianggap tidak mungkin menjadi pembunuhnya.

Tersangka ketiga - mantan penjual es krim di Rochester yang kemudian pindah ke Los Angeles dan dihukum karena serangkaian pemerkosaan dan pembunuhan lain, secara resmi tetap menjadi tersangka dalam Pembunuhan alfabet, namun tidak ada bukti langsung yang menghubungkan dia dengan kasus.

Penyelidik telah berteori bahwa serangkaian pembunuhan dengan keadaan serupa di California, pada akhir 1970-an, terkait dengan ketiga pembunuhan ini.

Pada tanggal 11 April 2011, Joseph Naso, (77), penduduk asli New York yang tinggal di Rochester, New York, pada tahun 1970an, ditangkap di Reno, Nevada, atas empat pembunuhan di California (pada tahun 1977, 1978, 1993, Dan 1994). Dia adalah seorang fotografer profesional yang telah melakukan perjalanan antara New York dan California secara ekstensif selama beberapa dekade.

Keempat wanita yang dibunuh tersebut digambarkan oleh pihak berwenang sebagai pelacur.

Naso adalah orang yang diduga terlibat pada pembunuhan alfabet Rochester, New York, namun DNA-nya tidak sesuai dengan sampel yang diambil dari para korban.

Pada tanggal 12 Januari 2012, dalam persidangan pendahuluannya di Marin County, California, dugaan "buku catatan pemerkosaannya" dimasukkan ke dalam bukti. Ini menyebutkan kematian seorang gadis di "hutan Buffalo," sebuah kiasan yang mungkin terjadi di Upstate New York.

Pada tanggal 18 Juni 2013, Naso diadili atas pembunuhan empat korban pembunuhan alfabet di California. Pada tanggal 20 Agustus 2013, Naso divonis bersalah oleh juri Marin County atas pembunuhan tersebut. Pada 22 November 2013, Naso dijatuhi hukuman mati karena pembunuhan tersebut.

Korban pembunuhan California, seperti korban Rochesterr, New York, memiliki inisial ganda. Keempat korban tersebut adalah : Carmen Colon (bukan Carmen Colon yang terbunuh di Rochester, New York. hanya kesamaan nama), Pamela Parsons, Roxene Roggasch dan Tracy Tofoya.

Meskipun begitu banyak pendapat yang menyakini bahwa kasus pembunuhan di Rochester, New York dengan di California adalah dua kasus berbeda dimana Naso tidak lain hanyalah seorang pembunuh Copy Cat (peniru).

Masalah pelik dari kasus pembunuhan yang tak terpecahkan

Terlepas dari saat kejahatan terjadi atau siapa yang menjadi korbannya, tidak ada istilah pembunuhan tanpa korban. Dengan setiap kejahatan tunggal yang melibatkan hilangnya nyawa, minimal ada beberapa kehidupan minimal yang tidak akan pernah sama lagi.

Kejahatan yang tercantum di atas hanya contoh kecil dari pembunuhan yang belum terpecahkan yang paling dikenal di dunia dan sayangnya jumlah kasus dalam daftar ini terus berkembang. Sementara metode Kepolisian dalam memecahkan kejahatan sudah pasti lebih maju sejak zaman Jack the Ripper, nyatanya mereka masih belum berhasil melaju cukup jauh untuk dapat melacak pembunuhan kontemporer seperti kasus pembunuh JonBenét Ramsey.

Ini adalah harapan dari banyak orang dimana suatu hari nanti kita berkomitmen untuk mewajibkan pengumpulan sampel DNA bagi tiap individu sehingga dapat dipergunakan untuk melacak pelaku setiap kejahatan keji melalunya. Namun pelanggaran yang mungkin dari hak asasi manusia membuat ide ini mungkin diperdebatkan.

Jadi apa yang dapat dilakukan untuk membantu mencari tahu siapa yang bersalah dari banyak kasus pembunuhan yang belum terpecahkan?. Sayangnya tidak ada yang lebih dari yang bisa dilakukan saat ini selain menjaga kasus ini tetap hidup. Sampai metode baru pengolahan bukti permukaan atau sampai bukti baru muncul untuk membantu menjaga masyarakat hidup lebih aman. Jauh dari rasa ketakutan akibat adanya orang-orang sakit jiwa dan memiliki sifat keji yang banyak berkeliaran diluar sana. (exploringlifesmysteries/list25/wiki/int/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar