Mengintip keluar angkasa yang redup, hingga mencapai batas terluar Tata Surya kita, Teleskop Luar angkasa Hubble telah menemukan tiga objek di Sabuk Kuiper yang memiliki potensi besar untuk dikunjungi oleh New Horizons.
New Horizons adalah wahana angkasa luar milik NASA dengan misi menyelidiki wilayah terluar tepi tata surya dan saat ini tengah meluncur menuju planet kerdil Pluto.
Setelah wahana menyelesaikan misinya mengeksplorasi planet kerdil Pluto dan satelit-satelitnya, Juli 2015, pertanyaannya adalah kemana lagi setelah itu?.
Para peneliti Kuiper Belt Observer (KBO) mendeteksi melalui Teleskop Hubble dengan program khusus untuk mengamati target di Sabuk Kuiper yang bisa di singgahi oleh wahana angkasa luar New Horizons.
"Ini adalah pencarian yang sangat menantang. Bahwa pada akhirnya Hubble bisa mendeteksi tidak hanya satu tetapi tiga objek, jelas sangat menggembirakan, " kata Penyelidik Utama Misi New Horizons, Alan Stern dari Research Institute Southwest (SwRI) di Boulder, Colorado, AS.
Sabuk Kuiper adalah piringan berbentuk gelang besar yang terdiri dari puing-puing benda-benda angkasa yang mengelilingi Tata Surya kita. Sabuk Kuiper termasuk kelas yang unik dari objek Tata Surya yang belum pernah dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa dan berisi petunjuk tentang asal-usul Tata Surya kita.
Tim Peneliti Sabuk Kiper Hubble menemukan tiga objek yang masing-masing sekitar 10 kali lebih besar dari komet, tapi hanya berukuran sekitar 1-2 persen dari planet kerdil Pluto. Tidak seperti asteroid, objek-objek tersebut belum pernah dipanaskan oleh matahari dan diperkirakan unsur-unsurnya masih murni, merawat dengan baik sampel-sampel pembentukan Tata Surya adalah kita sejak kelahirannya 4,6 miliar tahun yang lalu. Objek Sabuk Kuiper yang ditemukan oleh Teleskop Hubble dianggap blok bangunan planet kerdil seperti Pluto.
Tim New Horizons mulai mencari Objek Sabuk Kuiper yang cocok sejak tahun 2011 dengan menggunakan beberapa teleskop berbasis darat terbesar di Bumi. Mereka menemukan beberapa lusin Objek sabuk Kuiper, tapi tidak ada yang dapat dicapai dengan sisa pasokan bahan bakar yang dimiliki wahana angkasa luar New Horizons.
"Kami mulai khawatir bahwa kita tidak bisa menemukan sesuatu, bahkan dengan Hubble, tetapi pada akhirnya teleskop ruang angkasa datang untuk menyelamatkan," kata anggota tim sains New Horizons, John Spencer dari SwRI. " Kami akhirnya bisa benafas lebih lega setelah menemukan objek Kuiper yang cocok setelah berbulan-bulan kita mendeteksi."
Setelah bukti awal keberadaan KBOs didapatkan pada bulan Juni, tim New Horizons dianugerahi waktu pemakaian teleskop yang lebih banyak oleh Space Telescope Science Institute untuk survei yang lebih luas pada bulan Juli.
Ketika pencarian selesai pada awal September, tim mengidentifikasi satu KBO yang dianggap "pasti terjangkau", dan dua KBOs berpotensi di lokasi lain yang akan memerlukan lebih banyak pelacakan selama beberapa bulan untuk mengetahui apakah mereka juga dapat dicapai oleh pesawat ruang angkasa New Horizons.
Ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami akibat profil KBOs yang sulit dilihat karena sangat kecil, redup serta sulit untuk mengamatinya dengan latar belakang banyaknya cahaya bintang di konstelasi Sagitarius. Tiga KBOs yang teredentifikasi berada pada jarak 1 miliar mil (1,4 miliar kilometer) di luar Pluto. Dua dari objek Kuiper tersebut diperkirakan memiliki diameter 34 mil (55km), dan satunya lagi memiliki diameter 15 mil (25km).
Wahana angkasa luar New Horizons yang diluncurkan pada tahun 2006 dari Florida, adalah misi pertama program New Frontiers NASA. Setelah menyelesaikan misi utamanya, NASA melakukan kajian teknis yang lebih luas untuk menentukan apakah misi New Horizons dapat diperpanjang. Tim New Horizons mengharapkan dapat mengajukan proposal tersebut kepada NASA pada akhir tahun 2016 untuk misi yang diperpanjang, terbang menuju salah satu KBOs yang baru diidentifikasi.
Meluncur melintasi tata surya, wahana angkasa luar New Horizons akan mencapai titik terjauhnya pada jarak 4 miliar mil (6 miliar km) dari Matahari sekitar tiga sampai dengan empat tahun yang akan datang setelah pertemuannya dengan planet kerdil Pluto, Juli 2015. (sciencedaily/tvsx)
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.