Planet kerdil ini ditemukan di sisi paling jauh dari sistim Tata Surya yang diketahui manusia. Ini mungkin salah satu dari ribuan obyek yang dianggap membentuk apa yang disebut Awan Oort bagian dalam.
Laporan mereka juga menunjukkan potensi keberadaan sebuah planet yang sangat besar, mungkin sampai 10 kali ukuran Bumi. Planet ini, yang menurut legenda-legenda suku Maya dan Inca dinamakan Planet Nibiru, memang belum pernah terlihat, tapi dari pergerakan orbit Sedna, 2012 VP113 serta benda-benda Awan Oort bagian dalam lainnya, menunjukkan adanya sebuah benda yang sangat besar yang mempengaruhi orbit mereka.
Sistim Tata Surya terbagi menjadi empat bagian:
- Lingkar dalam: Terdiri dari planet-planet berbatu seperti Merkurius, Venus, Bumi, Mars dan Sabuk Asteroid.
- Lingkar luar: Terdiri dari planet-planet gas raksasa seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
- Sabuk Kuiper: Terdiri dari ribuan benda antariksa berupa batuan-batuan asteroid dalam berbagai ukuran dan planet-planet kerdil yang terletak di luar orbit Neptunus.
- Awan Oort: Sama seperti Sabuk Kuiper, Awan Oort juga terdiri dari sejumlah benda-benda antariksa dengan jumlah tidak terhitung dan planet-planet kerdil yang terletak di tepi sistem tata surya. Awan Oort juga diketahui merupakan sumber asal komet-komet yang mengelilingi Matahari.
Selama ini pada Sabuk Kuiper, selain Pluto, diketahui hanya ada satu objek, yaitu planet kerdil Sedna. Tapi dengan ditemukannya 2.012 VP113 yang memiliki orbit lebih jauh dari Sedna, maka terbukalah kemungkinan ditemukannya objek-objek Sabuk Kuiper lainnya.
"Ini adalah hasil yang luar biasa, yang mengubah pemahaman kita tentang Tata Surya," kata Linda Elkins Tanton, Direktur Departemen Carnegie Terrestrial Magnetism.
Sedna ditemukan di bagian tepi luar Sabuk Kuiper pada tahun 2003. Seperti Pluto yang pernah dianggap spesial karena merupakan satu-satunya objek Sabuk Kuiper yang diketahui, Sedna juga pernah dianggap spesial. Tetapi dengan ditemukannya 2012 VP113, sekarang jelas Sedna tidak spesial lagi dan terbukalah kemungkinan bakal banyak ditemukan lagi objek-objek Sabuk Kuiper lainnya.
2012 VP113 memiliki titik orbit terdekat dari Matahari sekitar 80 kali jarak Bumi dari Matahari atau 80 AU (1 AU = 150 juta km). Sebagai perbandingan, planet-planet dalam dan Sabuk Asteroid berada pada jarak antara 0,39 s/d 4,2 AU.
Planet-planet luar berada pada jarak antara 5 s/d 30 AU, dan Sabuk Kuiper yang terdiri dari ribuan batuan beku, planet kerdil Pluto berada pada jarak antara 30 s/d 50 AU. Dalam sistem Tata Surya kita jarak lebih dari 50 AU disebut tepi Tata Surya. Selain Sedna yang berada pada jarak 76 AU, belum diketahui ada objek Sabuk Kuiper lainnya hingga ditemukannya 2012 VP113.
"Pencarian obyek Awan Oort bagian dalam yang jauh melampaui Sedna dan 2012 VP113 akan terus berlanjut, karena mereka bisa memberitahu kita banyak pengetahuan tentang bagaimana tata surya kita terbentuk dan berevolusi," kata Sheppard.
Sheppard dan Trujillo menggunakan Kamera Dark Energy baru (DECam) pada teleskop NOAO 4 di Chile untuk penelitiannya. DECam memiliki bidang pandang lebih dari 4 meter atau lebih besar teleskop, memberikan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya dalam mencakup daerah yang lebih luas di langit untuk meneropong benda-benda antariksa yang memiliki cahaya redup.
Teleskop Magellan yang memiliki diameter 6,5 meter teleskop di Carnegie Las Campanas Observatory juga digunakan untuk menentukan orbit dari 2012 VP113 serta memperoleh informasi rinci tentang sifat permukaannya.
Dari sejumlah lokasi di langit yang diteliti, Sheppard dan Trujillo memperkirakan ada sekitar 900 Objek sabuk Kuiper dengan orbit seperti Sedna dan 2012 VP113. Sebagian objektersebut diperkirakan memiliki diameter lebih dari 1000 km. Sheppard dan Trujillo menemukan bahwa total populasi Awan Oort bagian dalam kemungkinan besar lebih besar dibandingkan Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.
"Beberapa objek-objek Awan Oort bagian dalam bisa menyaingi ukuran Mars atau bahkan Bumi. Hal ini karena banyak objek Awan Oort bagian dalam terletak begitu jauh sehingga bahkan yang terbesar sekalipun akan terlalu lemah untuk dideteksi dengan teknologi saat ini," kata Sheppard selanjutnya.
Sedna dan 2012 VP113 ditemukan ketika keduanya dalam posisi terdekat mereka saat mengorbit Matahari, tapi pada saat keduanya berada pada orbit terjauhnya dari Matahari, maka mereka akan terlalu redup untuk dilihat melalu teleskop.
Melalui penelitian yang dilakukan terhadap kesinambungan orbit Sedna dan 2012 VP113 serta beberapa objek kecil lainnya di tepi Sabuk Kuiper menunjukkan bahwa ada satu objek berukuran besar yang mempengaruhi orbit mereka.
Sheppard dan Trujillo menduga objek yang diberi nama Bumi Super itu menciptakan gangguan pada orbit objek Sabuk Kuiper lainnya yang lebih kecil. Gangguan semacam mustahil dilakukan oleh salah satu planet luar seperti Uranus atau Neptunus karena jarak keduanya terlalu jauh dari Sedna dan 2012 VP113.
Ada tiga teori yang dikemukakan bagaimana Awan Oort bagian dalam terbentuk:
- Teori pertama menduga ada sebuah planet yang semula ada di wilayah lingkar luar dimana planet-planet gas raksasa berada terlempar keluar dari orbitnya ke Sabuk Kuiper. Planet ini sebaliknya kemudian melempar objek-objek kecil di sabuk Kuiper keluar menuju Awan Oort bagian dalam. Planet ini bisa saja terus terlempar keluar atau masih berada di Tata Surya yang jauh hari ini.
- Teori kedua menduga sebuah bintang pengembara melintas dekat Tata Surya. Pengaruh gravitasi dari bintang pengembara tersebut kemudian melempar sebagian objek Sabuk Kuiper ke wilayah Awan Oort bagian dalam.
- Sedangkan teori ketiga menduga objek Awan Oort bagian dalam berasal dari materi pembentuk planet extra solar yang ditangkap oleh Matahari ketika mereka berada terlalu dekat dengan Tata Surya pada saat pembentukkannya.
Awan Oort bagian luar dibedakan dari Awan Oort bagian dalam karena dalam Awan Oort bagian luar, yang berada pada jarak lebih jauh dari 1500 AU, gravitasi dari bintang-bintang terdekat dengan Tata Surya mempengaruhi orbit objek yang berada di dalamnya. Gangguan itu menyebabkan objek-objek di Awan Oort bagian luar memiliki orbit yang ekstrim serta berubah secara drastis dari waktu ke waktu.
Banyak komet yang kita lihat kemudian tidak pernah tampak lagi adalah objek Awan Oort luar yang saat ini mungkin sudah terlempar keluar dari Tata Surya dan menjadi komet pengembara. Sementara objek Awan Oort bagian dalam tidak tidak terlalu dipengaruhi oleh gravitasi dari bintang lain. Dengan demikian mereka memiliki orbit yang lebih stabil dan teratur. (nasa/tvsx)
![]() |
Ilustrasi orbit Sedna ( merah ) dan 2012 VP113 ( oranye ) |
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.