7 Fenomena Alam Yang Mengagumkan

raja ampat
Alam memiliki banyak sekali fenomena-fenomena yang mengagumkan.

Fenomena-fenomena yang tersebar di seluruh dunia tersebut ada yang dapat dijelaskan secara ilmiah, ada pula yang sulit dijelaskan secara ilmiah sehingga tetap menjadi Enigma.

Berikut adalah 7 fenomena alam yang meskipun mengagumkan, beruntungnya dapat diterangkan secara ilmiah.

Yang mengagumkan dari fenomena-fenomena ini adalah mereka dapat disaksikan sampai kini sehingga bahkan ada yang sampai dijuluki fenomena abadi.

1. Badai Petir Catacumbo

Relampago del Catacumbo
Relampago del Catacumbo

Misteri "Relámpago del Catatumbo" (Badai Petir Catatumbo) merupakan fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo, Venezuela, fenomena lontaran petir dari awan ke awan yang membentuk lengan petir setinggi lima kilometer lebih itu berlangsung selama 140-160 hari dalam setahun, 10 jam dalam semalam, dan sebanyak 280 kali dalam satu jam. Badai petir yang hampir dapat dikatakan abadi ini terjadi di atas rawa di mana Sungai Catatumbo bermuara ke Danau Maracaibo dan dianggap sebagai pembangkit energi ozon tunggal terbesar di planet ini, jika dilihat dari intensitas dan besarnya frekwensi lompatan energi listrik dari awan ke awan.

Di area ini dapat dilihat sekitar 1.176.000 pelepasan listrik per tahun, dengan intensitas hingga 400.000 ampere, dan dapat disaksikan hingga sejauh 400 km. Ini adalah alasan mengapa badai petir catacumbo juga memiliki nama lain yaitu Menara Api Maracaibo yang cahayanya digunakan sebagai panduan navigasi oleh kapal yang berlayar di sungai Catacumbo.

Badai petir Catacumbo ini diakibatkan oleh tabrakan antar angin yang datang dari Pegunungan Andes yang menyebabkan badai dan petir, hasil dari pelepasan listrik melalui gas terionisasi, khususnya metana yang diciptakan oleh dekomposisi bahan organik di rawa-rawa. Gas kemudian naik sampai ke awan, menimbulkan badai permanen.

Pemerintah setempat berharap untuk menempatkan daerah ini di bawah perlindungan UNESCO, karena merupakan fenomena yang luar biasa, sumber terbesar dari jenisnya untuk regenerasi lapisan ozon planet Bumi.

2. Hujan Ikan Honduras

Festival de la Lluvia de Peces
Festival de la Lluvia de Peces

Hujan Ikan banyak diceritakan oleh dalam cerita rakyat Honduras. Hal ini terjadi di Departamento de Yoro, antara bulan Mei dan Juli. Saksi dari peristiwa ini mengatakan hujan ikan diawali dengan awan gelap di langit diikuti oleh petir, guntur, angin kencang dan hujan lebat selama 2 sampai 3 jam. Setelah hujan berhenti, ratusan ikan hidup ditemukan menggelepar di tanah.

Orang-orang kemudian membawa pulang ikan untuk dimasak. Sejak tahun 1998 masyarakat Honduras mengadakan festival yang dikenal sebagai "Festival de la Lluvia de Peces" (Festival Hujan Ikan) yang dirayakan setiap tahun di kota Yoro, Departamento de Yoro, Honduras.

3. Kambing Pemanjat Pohon Marokko

Kambing Pemanjat Pohon Marokko
Kambing Pemanjat Pohon Marokko

Kambing pemanjat pohon kebanyakan dapat ditemukan hanya di Maroko. Kambing-kambing memanjat pohon, terutama pohon argan, karena mereka suka makan buah dari pohon argan, yang mirip dengan zaitun. Para petani mengikuti kawanan kambing ketika mereka bergerak dari pohon ke pohon. Bukan karena hal tersebut sangat aneh untuk melihat kambing bertengger di pohon-pohon, tetapi karena buah pohon argan memiliki biji yang tidak dapat dicerna oleh kambing, sehingga mereka meludahnya ke tanah. Biji-biji itu lalu dikumpulkan oleh petani.

Biji pohon argan memiliki 1-3 anak biji yang dapat dibuat minyak argan yang digunakan untuk memasak dan sebagai kosmetik. Minyak ini telah dikumpulkan oleh orang-orang dari wilayah selama ratusan tahun. Tapi seperti banyak hal berguna yang berasal dari alam liar, pohon argan perlahan-lahan menghilang karena penebangan liar untuk dimanfaatkan kayunya serta populasi kambing yang tidak terkendali.

Sekelompok orang dan organisasi kemudian bergerak untuk mencoba menyelamatkan pohon argan. Untuk itu salah satu lokasi utama di mana banyak pohon-pohon argan tumbuh telah dinyatakan sebagai Cagar Biosfer.

4. Hujan Merah Kerala

Red Rain Kerala
Red Rain Kerala

Dari tanggal 25 Juli sampai dengan 23 September 2001, hujan berwarna merah secara sporadis turun di negara bagian Kerala, India selatan Kerala. Hujan deras terjadi di mana hujan itu berwarna merah mirip dengan darah. Namun bukan hanya berwarna merah, hujan yang berwarna kuning, hijau, dan hitam juga pernah dilaporkan.

Pada awalnya diduga bahwa hujan berwarna-warni itu diakibatkan oleh dampak dari meteor yang meledak. Tetapi studi yang dilakukan oleh Pemerintah India menemukan fakta bahwa hujan itu diwarnai oleh spora udara dari perkembang biakan ganggang terestrial lokal. Kemudian pada awal tahun 2006, hujan berwarna Kerala tiba-tiba menjadi perhatian dunia setelah ada laporan media yang mengangkat hipotesis bahwa partikel berwarna itu adalah sel luar angkasa. Hipotesis itu diajukan oleh Godfrey Louis dan Santhosh Kumar dari Mahatma Gandhi University di Kottayam. Asal-usul terestrial dari bahan solid dalam hujan merah didukung oleh penyelidikan atas rasio isotop karbon nitrogen dan karbon.

5. Gelombang Pasang Brazil

http://tvsoax.blogspot.com/2014/11/7-fenomena-alam-yang-mengagumkan.html
Pororoca Wave

Dua kali setahun antara bulan Februari dan Maret, perairan Samudera Atlantik menggulung masuk ke sungai Amazon, Brazil, menghasilkan gelombang terpanjang di Bumi. Fenomena yang dikenal sebagai Pororoca ini disebabkan oleh pasang surut dari Samudera Atlantik yang memenuhi mulut sungai. Pasang ini menghasilkan gelombang hingga sepanjang 12 meter yang dapat berlangsung selama lebih dari setengah jam.

Nama "Pororoca" berasal dari bahasa suku Tupi, yang berarti "keributan besar yang merusak". Gemuruh suara gelombang dapat didengar sekitar 30 menit sebelum kedatangannya, dan itu gelombang itu begitu kuat sehingga dapat menghancurkan apapun, termasuk pohon, rumah-rumah penduduk dan semua jenis hewan.

Gelombang ini telah menjadi populer di kalangan peselancar. Sejak tahun 1999, kejuaraan tahunan telah diselenggarakan di São Domingos do Capim. Namun, berselancar di Pororoca sangat berbahaya, karena gelombang membawa sejumlah besar puing-puing dan sampah terutama batang-batang pohon yang dihanyutkan oleh sungai. Catatan rekor untuk peselancar untuk jarak terpanjang di Pororoca ditorehkan oleh Picuruta Salazar, salah seorang surfer Brasil yang pada tahun 2003 berhasil berselancar selama 37 menit dan menempuh jarak 12,5 kilometer. Sebuah mimpi indah para peselancar, menunggang gelombang yang hampir tidak pernah berakhir.

Admin Note: Meskipun diagung-agungkan sebagai yang termegah, sesungguhnya Gelombang Pororoca, Brazil ternyata belum seberapa dibanding Ombak Bono Sungai Kampar, Pelalawan, Riau, Indonesia. Baca artikelnya disini.


6. Matahari Hitam Denmark

Fenomena Matahari Hitam Denmark
Fenomena Matahari Hitam Denmark

Selama musim semi di Denmark, pada kira-kira satu setengah jam sebelum matahari terbenam, kawanan lebih dari satu juta jalak Eropa (Sturnus vulgaris) berkumpul dari segala penjuru untuk bergabung dalam formasi yang luar biasa yang seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas.

Fenomena ini disebut Matahari Hitam karena banyaknya kawanan burung seperti menutupi langit sore dengan warna hitam. fenomena ini dapat disaksikan di awal musim semi di seluruh rawa bagian barat Denmark, dari Maret hingga pertengahan April. Jalak bermigrasi dari selatan dan menghabiskan hari-harinya di padang rumput mengumpulkan makanan dan tidur di tepi sungai pada malam hari.

7. Pelangi api Idaho

Rainbow Fire Idaho
Rainbow Fire Idaho

Fenomena atmosfer yang dikenal sebagai circumhorizon arc, atau "pelangi api", muncul ketika matahari berada tinggi di langit ( yaitu lebih tinggi dari 58° di atas cakrawala ), dan cahayanya menembus ketinggian awan cirrus awan yang terdiri dari piringan kristal-kristal heksagonal. Sinar matahari masuk dari sisi atas kristal heksagonal tersebut dan keluar melalui bagian bawah kristal. Cahaya matahari lalu dibiaskan ( seperti prisma ) dan diuraikan menjadi berbagai warna tampak.

Ketika piringan kristal heksagonal di awan cirrus diselaraskan secara optimal ( yaitu dengan sejajar dengan tanah ), tampilan yang dihasilkan adalah spektrum brilian dari warna-warna pelangi. Contoh pada gambar berhasil diabadikan oleh kamera karena tergantung selama sekitar satu jam melintasi beberapa ratus mil persegi dari langit di atas Idaho utara ( dekat perbatasan Washington ) pada 3 Juni 2006. (litverse/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

1Komentar