10 Eksperimen Mengerikan Yang pernah Dilakukan Di AS

http://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Beberapa eksperimen dibawah ini amat mengerikan karena menunjukkan fakta bagaimana para peneliti telah menggunakan manusia sebagai kelinci percobaan.

Beberapa dari eksperimen tersebut dianggap mengerikan karena apa yang para peneliti coba lakukan adalah seperti merendahkan derajat manusia sebagai makhluk hidup.

Beberapa praktek penelitian bahkan digunakan sebagai point pembelaan oleh para dokter Nazi selama persidangan mereka di Mahkamah Internasional tentang kejahatan perang di Nuremburg.

Berikut kesepuluh eksperimen mengerikan yang pernah dilakukan di Amerika Serikat:

10. Eksperimen Mengukur Rasa Takut Seseorang Yang Sedang Sekarat

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Deering Yohanes

Deering Yohanes adalah seorang penjahat yang divonis bersalah dalam sebuah kasus pembunuhan dan perampokan. Dia dijatuhi hukuman mati di hadapan regu tembak pada tahun 1932. Sebelum pelaksanaan eksekusi, Deering didekati oleh sekelompok peneliti yang menawarkannya untuk mengambil bagian dalam sebuah eksperimen. Beberapa elektroda akan ditempelkan pada badannya untuk mengetahui kapan persisnya jantung Deering berhenti berdetak.

Jantung Deering berhenti berdetak 15,6 detik setelah ia ditembak oleh regu eksekutor. Ia belum dinyatakan mati oleh tim peneliti sampai 150 detik kemudian.

Namun percobaan itu juga memiliki tujuan lain. Selain mendeteksi kapan jantung berhenti, elektrokardiogram juga mengukur tingkat denyutan jantung. Dari data ini para peneliti memperkirakan seberapa besar rasa takut Deering sesaat sebelum ia dieksekusi.

Sesaat sebelum dieksekusi, jantung Deering berdebar sangat kencang hingga 120 denyutan per menit. Ketika sheriff memerintahkan: "Tembak!", denyut nadi melonjak hingga 180 denyutan per menit.

Selama proses eksekusi, Deering kelihatan tenang. Namun media-media mencemooh penelitian ini dengan menyatakan: "Anda tidak akan pernah tahu seberapa takutnya seseorang dalam menghadapi kematian!"

9. Eksperimen Besi Radioaktif Universitas Vanderbilt

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Image Wanita Hamil

Pada tahun 1945, para peneliti di Vanderbilt University mengadakan sebuah studi untuk mengetahui tingkat penyerapan besi pada wanita hamil. Mereka melakukan metode pengukuran dengan menggunakan besi radioaktif.

Para peneliti memberikan pil anti anemia kepada 829 wanita hamil tanpa memberitahu mereka bahwa pil anti anemia itu mengandung unsur besi radioaktif. Akibatnya para ibu-ibu hamil tersebut menerima paparan radiasi 30 kali lebih tinggi dari paparan normal yang boleh diterima.

Belakangan terbukti penelitian itu memiliki tujuan tersembunyi yaitu untuk mengamati efek jangka panjang radiasi besi radioaktif pada anak-anak yang ibunya mengkonsumsi pil anti anemia beradio aktif. Dampak dari penelitian itu di percaya telah menyebabkan kematian tiga orang anak: seorang anak perempuan berusia 11 tahun dan dua anak laki-laki berusia 11 dan 5 tahun.

Proyek Vanderbilt akhirnya ditutup setelah menerima gugatan dari ibu-ibu yang anak-anaknya mati akibat radiasi. Para peneliti di proyek itu juga mendapat tuntutan membayar ganti rugi sebesar lebih dari 10 juta dollar Amerika.

8. Eksperimen Proyek Boston

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Lambang Radio Aktif

Pada tahun 1953, Dr William Sweet, yang berhubungan dengan Oak Ridge National Laboratory, melakukan beberapa eksperimen injeksi radioaktif pada pasien kanker sakit parah. Seperti pada percobaan Vanderbilt, tujuan dari suntikan uranium ini ada dua: Untuk mempelajari efek tertelannya uranium pada tubuh manusia dan untuk melihat apakah bahan radioaktif itu memiliki efek pada pasien tumor. Sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah, Dr Sweet setuju untuk menyerahkan mayat pasien kepada pemerintah untuk penelitian lebih lanjut tentang radioaktivitas.

Namun tak satu pun dari pasien yang menjadi bahan eksperimen menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sebaliknya banyak yang mati dengan cepat.

Penelitian Dr. Sweet dihentikan setelah mendapat protes keras dari para pasien.

7. Eksperimen Pengujian Bakteri San Fransisco

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Golde Gate - San Fransisco
Pada tahun 1950, ketakutan akan meletusnya perang biologis dengan Uni Soviet, menginspirasi pejabat Amerika untuk menguji kelangsungan hidup manusia paska sebuah serangan dengan senjata biologis.

Percobaan terdiri dari sebuah kapal yang berlabuh beberapa kilometer dari San Francisco, penuh dengan bakteri yang dikenal sebagai Serratia Marcescens. Bakteri-bakteri ini memproduksi koloni-koloni merah cerah pada sampel tanah atau air, sehingga mudah dilacak.

Para peneliti meyakinkan pejabat Amerika bahwa bakteri itu benar-benar aman untuk manusia. Pada kenyataannya, mereka menyebabkan berbagai infeksi saluran kemih dan pernapasan.

Dokter-dokter di daerah penelitian mengamati adanya kenaikan jumlah kasus-kasus pneumonia dan infeksi saluran kemih yang membuat Universitas Stanford menulis sebuah artikel tentang hal itu dalam sebuah medical journal. Ratusan ribu warga sipil tak berdosa berpotensi terpapar bakteri-bakteri mematikan ini.

Bagian terburuk dari percobaan itu adalah sesungguhnya penelitian itu benar-benar tidak perlu dilakukan di San Fransisco yang padat penduduk. Penelitian serupa bisa dilakukan di daerah terpencil dan dalam jumlah yang lebih kecil. Satu-satunya hasil nyata dari percobaan itu hanya membuktikan bahwa San Francisco memang rentan terhadap serangan senjata biologis.

6. Eksperimen Ketaatan Anjing

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Image Anjing

Dalam sebuah penelitian terkenal Stanley Milgram, para pengunjung laboratorium diminta memberi kejutan listrik kepada sukarelawan, dan para sukarelawan berpura-pura kesakitan akibat kejutan listrik. Charles Sheridan dan Richard King menambah variasi penelitian: para sukarelawan tidak berpura-pura kesakitan dan para sukarelawan adalah anak-anak anjing.

Dua orang peneliti tersebut awalnya merasa bahwa mungkin pengunjung Milgram's project menyadari bahwa korban mereka berpura-pura kesakitan. Bertekad untuk menghapus kesan itu, Sheridan dan King mereka ulang kembali percobaan dengan mempergunakan anak anjing yang benar-benar menerima kejutan listrik.

Para pengunjung diberitahu bahwa anak anjing dikondisikan untuk berpose dengan pose tertentu ketika diperintahakn melalui kode-kode cahaya. Jika mereka berpose salah, pengunjung diminta menekan sebuah saklar yang menyebabkan anak-anak anjing itu menerima sengatan listrik yang kuat.

5. Eksperimen Mainan Rusak

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Boneka Rusak

Para peneliti di University of Iowa memberikan mainan kepada para murid-murid TK, lalu memerintahkan mereka untuk tidak merusaknya. Kemudian para peneliti diam-diam merekayasa mainan itu saat murid-murid TK itu istirahat makan.

Setelah diam-diam merekayasa mainan, para peneliti memberikannya kembali kepada murid-murid. Tentu saja mainan yang sudah di rekayasa itupun segera menjadi rusak. Para peneliti lalu memberikan reaksi "Kenapa bisa rusak?!", dengan pandangan menuduh, untuk mengekspresikan kekecewaan mereka. Mereka kemudian dengan hati-hati mengamati murid-murid untuk mencatat reaksi, verbal dan non-verbal mereka.

Setelah satu menit berlalu, para peneliti meninggalkan ruangan dengan membawa mainan rusak tersebut dan kembali dengan membawa mainan yang serupa namun tidak rusak. Mereka meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apapun dalam soal mainan yang rusak itu.

Namun, seperti biasanya setiap kali ada studi yang melibatkan anak-anak, hal ini menimbulkan sejumlah isu tentang persetujuan. (Umumnya orangtua anak-anak yang berpartisipasi dalam penelitian itu mengklaim bahwa ada tidak ada efek samping).

4. Eksperimen Kanker Chester M. Southam

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Chester M.Southam

Chester M. Southam adalah seorang peneliti terkenal kanker pada 1960-an, bekerja dengan tekun untuk meneliti sistem kekebalan tubuh terhadap tumor. Dia ingin meneliti apakah orang yang sudah diperlemah oleh penyakit yang berbeda akan mampu melawan sel-sel kanker.

Untuk menguji teori ini, ia membutuhkan sukarelawan, dan ia menemukan mereka di Rumah saki Untuk Penyakit Kronis Yahudi di New York City. Southam berhasil meyakinkan Direktur Medis Rumah Sakit manfaat dan potensi medis penelitiannya. Southam diizinkan untuk menyuntikkan sel-sel kanker kepada 22 orang pasien untuk mempelajari pengaruhnya.

Ini adalah nontherapeutic eksperimen yang dilakukan pada pasien lansia, jadi sesungguhnya Southam bahkan tidak boleh mendapatkan persetujuan. Namun lagi-lagi dia berhasil meyakinkan Direktur medis bahwa hal itu sudah merupakan praktek umum.

Beberapa pasien diberitahu bahwa mereka menjadi bagian dari eksperimen tetapi tidak diberitahu detail-detailnya. Selain itu beberapa dokter mengatakan kepada Southam bahwa mereka tidak ingin pasien mereka untuk menjadi bagian dari eksperimen Southam, tapi dia tidak mengindahkannya.

Pada akhirnya, Southam dikecam dan dipaksa menghentikan ekperimennya. Eksperimen itu juga sempat menjadi bahan perdebatan sengit di dunia medis Amerika.

3. Eksperimen Visual Cliff


Esperimen Visual Cliff di rekayasa oleh dua peneliti Universitas Cornell, Eleanor Gibson dan Richard Walk. Sebuah panel kaca tebal ditempatkan diatas meja, dengan salah satu ujungnya tergantung melewati tepi meja.. Taplak meja bermotif kotak-kotak menutupi meja, tetapi dibawah bagian kaca yang melewati tepi meja, lantai jelas terlihat.

Gibson dan Walk melakukan eksperimen ini untuk membuktikan teori apakah kemampuan memahami persepsi kedalaman adalah sifat alami hewan. Jika hewan mampu menghindari berjalan pada panel kaca yang melampaui tepi meja, itu bisa dijadikan bukti bahwa hewan memang memiliki pemahaman tentang kedalaman visual.

Gibson dan Walk bereksperimen dengan tikus yang dibesarkan di kegelapan total dan hasilnya tikus memang bisa memahami kedalaman. Jadi selanjutnya mereka bereksperimen dengan bayi manusia.

Bayi disuruh merangkak di atas panel kaca. Para peneliti lalu berdiri diujung di ujung panel kaca di samping ibu bayi. Kemudian ibu bayi itu berseru kepada anaknya. Bayi kemudian merangkak di atas panel kaca untuk menghampiri ibu mereka.

Ketika tiba pada bagian panel kaca yang menggantung di ujung meja, sebagian bayi tampak ragu-ragu untuk terus merangkak. Fakta itu menyiratkan bahwa mereka mampu memahami kedalaman, dan juga menyiratkan bahwa ekperimen yang dilakukan telah berhasil menimbulkan ketakutan pada bayi-bayi tersebut.

2. Eksperimen Malaria Penjara Stateville

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Penjara Stateville

Banyak eksperimen yang mempergunakan manusia sebagai hewan percobaan dilakukan untuk melanjutkan upaya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Salah satunya adalah Eksperimen Penjara Stateville yang dirancang untuk menguji obat-obatan malaria yang masih dalam tahap eksperimen.

Untuk mendapatkan sukarelawan, pemerintah berkunjung ke penjara dan mengontrak ratusan tahanan untuk menjadi menjadi hewan percobaan. Meskipun orang-orang itu semua waras, secara mental mampu, dan telah diberitahu secara spesifik tujuan percobaan, tetapi apakah para tahanan itu benar-benar sukarela menjadi hewan percobaan ataukah dipaksa oleh pihak pengelola penjara telah menjadi bahan perdebatan.

Tidak ada yang meninggal karena ekperimen tersebut, namun setiap orang yang tergigit oleh nyamuk malaria langsung tertular. Pada saat eksperimen berakhir, para tahanan menerima kompensasi yang layak dari pemerintah. Tetapi kemudian kompensasi itu dipotong oleh pengelola penjara dengan alasan eksperimen itu seharusnya tidak dibayar karena dilakukan untuk kepentingan negara.

1. Eksperimen Stimulasi Seks Robert Heath

https://tvsoax.blogspot.com/2014/10/10-eskperimen-mengerikan-yang-pernah-dilakukan-di-as.html
Image Jaringan Syaraf Otak

Pada tahun 1970, dokter peneliti di Universitas Tulane, Dr Robert Heath meneliti tentang stimulasi otak kecil untuk mengobati sesuatu yang dilihatnya sebagai masalah akut dalam masyarakat yaitu : homoseksualitas.

Seorang gay berusia 24 tahun yang diberi kode nama "B-19" yang menderita paranoia dan depresi berat dipilih sebagai kandidat bahan percobaan. Stimulasi pada wilayah septal otak ini dikaitkan dengan keinginan untuk bersenang-senang.

Oleh Dr. Heath, pasien dimasukkan elektroda di bawah tengkorak kepalanya dan diberi kejutan listrik pada otaknya. Dalam catatan Dr. Heath, Pasien tidak melaporkan adanya kecenderungan ekstrim untuk bersenang-senang. Justru yang muncul adalah kecenderungan untuk bunuh diri.

Tak lama setelah itu, saat Dr. Heath memantau aktivitas otak manusia subyek B-19 melakukan masturbasi dengan menonton film porno. Subyek berhasil mengalami orgasme.

Bagian akhir dari eksperimen, pasien diminta berhubungan seks dengan pelacur perempuan yang disewa Heath. Dokter terus-menerus menstimulasi otak pasien dengan kejutan listrik selama proses ini. Subyek B-19 awalnya tidak tampak tertarik pada wanita (jangan lupa, subyek adalah seorang gay) duduk diam selama lebih dari satu jam, sampai dia kemudian mendekati pelacur itu dan memulai hubungan seksual.

Dalam sebuah wawancara lanjutan setahun kemudian, pasien menyatakan bahwa ia telah telah secara teratur berhubungan seks dengan pria dan wanita. Menilai eksperimen tersebut sebagai ekperimen gagal, Heath pindah ke bidang penelitian lainnya dan tidak pernah lagi berusaha untuk menyembuhkan homoseksualitas. (listverse/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar