Alat Forensik DNA Menciptakan Model CGI Dari Tersangka Pidana

laboratorium dna
Ilmuwan berhasil menciptakan alat forensik baru untuk menciptakan model CGI dengan menggunakan DNA tersangka Pidana.

Alat teknologi baru yang sedang dikembangkan ini memungkinkan ilmuwan forensik membuat sketsa polisi dalam format model CGI dari sampel DNA tersangka.

Teknologi yang dikenal dengan istilah fenotip DNA, menggunakan kode genetik dalam sampel DNA untuk merekonstruksi seperti apa wajah pemilik sampel DNA tersebut.

Seperti telah diketahui, setiap helai rantai DNA membawa kode instruksi lengkap yang dibutuhkan untuk merangkai dan membangun seorang manusia. Jadi dari satu sampel DNA, periset dapat merekonstruksikan kembali penampilan pemiliknya.

Secara klasik, bukti DNA yang dikumpulkan di tempat kejadian dibandingkan dengan sampel yang sebelumnya diambil dari tersangka dan orang-orang yang terlibat untuk melihat apakah ada kecocokan, yang dapat memastikan hubungan antara tersangka dengan suatu tindak kejahatan.

Dengan alat forensik baru ini, polisi akan dapat menggunakan DNA yang dikumpulkan di TKP meski tidak sesuai dengan sampel sebelumnya yang diambil. Dengan menggunakan teknologi ini, citra komposit tersangka dapat dihasilkan yang dapat mengarahkan polisi ke orang yang tepat untuk mengambil dan membandingkan sampel DNA mereka.

Untuk beberapa tahun terakhir perusahaan seperti Parabon NanoLabs and Identitas telah menawarkan fenotipe DNA untuk penegakan hukum di seluruh negeri, namun layanan mereka terbatas. Mereka masih memiliki kesulitan untuk memetakan bagaimana gen yang berbeda mempengaruhi fitur fisik yang berbeda.

Namun, pada titik ini mereka sudah mampu menentukan jenis kelamin, warna mata, warna rambut, warna kulit, jenis ras, serta beberapa deskripsi dasar bentuk wajah. Dari detil ini, algoritma bekerja untuk membangun model komputer yang dihasilkan dari pemilik DNA.

sweden model cgi
Model CGI Profile Prediction

Salah satu contoh sukses kegunaan teknologi ini adalah dalam memecahkan sebuah kasus pembunuhan ganda waga negara Perancis di North Carolina.

Pada tahun 2012, Troy dan LaDonna ditembak mati dalam satu insiden penyerangan yang mengerikan di kediaman mereka di Reidsville, N.C. Seorang penyusup masuk dan membekap anak perempuan mereka yang berusia 19 tahun, Whitney, dengan sebilah pisau, sebelum mengambil pistol dan menembak kedua orang tuanya.

Polisi kesulitan menyelidiki identitas si pembunuh, tapi mereka memiliki bukti penting: noda darah yang ditinggalkan pelaku di tangga akibat terluka oleh pisaunya sendiri.

Setelah bekerja sama dengan Parabon Nanolabs untuk menerapkan fenotip DNA pada sampel darah ini pada tahun 2015, polisi dapat membuat model CGI wajah pelaku, yang kebetulan sangat mirip dengan José Alvarez Jr, saudara laki-laki pacar Whitney. Alvarez kemudian ditahan dan setelah interogasi intensif, ia mengaku telah melakukan pembunuhan itu.

Ironisnya, polisi sesungguhnya telah menyingkirkan Alvarez dari daftar tersangka karena mereka telah menguji pacar Whitney, John Alvarez, dan memastikan bahwa dia tidak terkait secara langsung dengan sampel DNA tersebut, sehingga hal itu juga menyingkirkan ayahnya dan saudara-saudaranya dari daftar. Namun, tanpa sepengetahuan polisi, John, dan José, keduanya bersaudara tetapi berbeda ayah.

Tanpa teknologi fenotip DNA baru ini, tidak mungkin bukti DNA bisa digunakan untuk memecahkan kasus ini.

José Alvarez Jr
José Alvarez Jr

Saat ini, teknologi ini masih sangat terbatas. Ilmuwan genetik memperingatkan bahwa meskipun dapat menentukan beberapa fitur dasar, kita masih belum memetakan secara efektif berapa banyak gen yang mempengaruhi fitur yang kita lihat. Ilmuwan hanya memiliki pemahaman dasar tentang gen mana yang mempengaruhi tinggi badan, struktur wajah dan faktor lain yang diperlukan untuk menciptakan citra komposit yang realistis dari tersangka.

Juga, tidak mungkin untuk menentukan berapa banyak faktor lingkungan yang secara substansial dapat mengubah penampilan seseorang di sepanjang perjalanan hidup mereka ketimbang yang dapat dicitrakan komputer dari sampel DNA.

Meskipun begitu, semua mengakui bahwa sains dengan cepat menangkap klaim yang dibuat oleh perusahaan fenotip DNA, dan dalam beberapa tahun kita mungkin bisa secara akurat dan efektif menentukan penampilan seseorang dari hanya satu sampel darah, rambut atau air liur. (all-that-is-interesting.com/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar