Ladyboy, Shemale atau Tranny adalah istilah bagi pria yang berpenampilan dan berperilaku seperti wanita.
Ladyboy, Shemale atau Tranny yang di Indonesia dikenal juga dengan istilah waria/banci/bencong, adalah mereka yang secara psikologis merasa dirinya seorang wanita yang terjebak dalam tubuh pria.
Fenomena ladyboy di banyak negara sudah dianggap biasa bahkan pada beberapa negara, Thailand misalnya, secara resmi mengakui ladyboy sebagai gender ketiga selain pria dan wanita atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kathoey.
Kemajuan di bidang kedokteran, terutama pada bidang operasi bedah plastik yang semakin canggih belakangan ini membuat para ladyboy ini leluasa mengotak-atik "perangkat keras" maupun "perangkat lunak" mereka. Hasilnya sungguh mengagumkan. Sangat sulit untuk membedakan para ladyboy yang sudah menjalani proses transisi ini, kecantikan mereka tidak kalah bahkan terkadang melebihi wanita asli.
Namun sayangnya, tidak kurang banyaknya pula ladyboy-ladyboy yang justru mengalami krisis kejiwaan parah. Mereka menjalani transisi tapi akhirnya malah terperangkap dalam dunia prostitusi atau industri pornografi.
Oleh karena itu, ketika dunia menyaksikan tampilnya ladyboy-ladyboy yang memiliki kualitas pribadi dan prestasi mengagumkan, tak pelak mereka segera meraih simpati publik dan menjadi role model bagi keberadaan ladyboy-ladyboy lainnya.
Hal itu seperti apa yang dikatakan oleh Belle Nuntita dalam sebuah wawancara dengan Time Out Hongkong:
"Semua ladyboy bangga dan mendukungku habis-habisan, dan aku tidak pernah lupa darimana aku berasal."
Artikel berikut merupakan pengembangan dari postingan yang pernah kami unggah sebelumnya yang berjudul 10 Ladyboy Asia Paling Cantik. Dengan alasan postingan tersebut termasuk dalam kelompok postingan terpopuler selama berbulan-bulan, membuat kami tergerak untuk melengkapi detail informasi dari ke 10 Ladyboys yang secara eksplisit diakui sebagai Ladyboy tercantik dengan segudang prestasi. Dan inilah peringkat keempat dalam daftar kami:
Harisu adalah seorang penyanyi pop Korea Selatan, model, dan aktris. Seperti semua ladyboy, ia terlahir sebagai laki-laki-laki pada 17 Februari 1975, di Seongnam, Korea Selatan. Orang tuanya memberinya nama Lee Kyung-Yeop. Ia memiliki empat saudara.
Dia adalah penghibur transgender pertama Korea Selatan, dan pada tahun 2002 menjadi orang kedua di Korea Selatan yang secara hukum mengubah jenis kelamin mereka. Nama panggungnya, Harisu, merupakan adaptasi dari frase Inggris "hot issue", dalam bahasa Korea.
Harisu membuat debut aktingnya sebagai aktor remaja pada tahun 1991, dalam sebuah seri drama TV yang bertemakan kehidupan di sekolah menengah, dan ini kemudia diikuti oleh peran-peran kecil lainnya di film dan TV selama periode 1990-an.
Ketika ia tinggal di Jepang selama beberapa tahun, usai melakukan operasi ganti kelamin, ia belajar menjadi penata rambut. Ia kemudian bekerja sebagai penyanyi klub malam. Disanalah ia ditemukan oleh seorang agen pencari bakat. Dan segera setelah itu Harisu pun memulai karirnya sebagai model.
Setelah kembali ke Korea Selatan pada tahun 2000, Harisu menandatangani kontrak dengan manajemen perusahaan TTM Entertainment, dan mulai menggunakan nama panggung "Harisu".
Aku tak mau menghadapi orang dengan tak jujur. Aku tak akan bisa menyembunyikannya juga. Lebih baik untuk memperjelas semuanya dari awal
Karir Harisu pertama kali melesat dan mendapat perhatian publik pada tahun 2001, setelah ia membintangi sebuah iklan televisi untuk produk kosmetik DoDo.
Scene awal iklan kosmetik itu menampilkan seorang model wanita yang begitu cantik dan begitu anggun. Scene selanjutnya memperlihatkan scene close-up wajah sang model yang perlahan-lahan sedikit menegadah. Kemudian pada scene zoom in, taadaaaa.... tiba-tiba tampaklah jakun nya yang menonjol. Adegan berikut sang model (yang digambarkan ternyata adalah seorang pria) tampak tertawa geli seakan mengisyaratkan kegembiraannya berhasil menipu semua orang.
Meskipun sesungguhnya jakun menonjol pada iklan komersial itu ditambahkan secara digital, karena faktanya jakun Harisu nyaris tidak kelihatan (mungkin itu yang menyebabkan suara Harisu, terutama suara nyanyiannya, terdengar feminin tanpa dibuat-buat). Iklan tersebut secara cerdas menyampaikan dua buah pesan. Pertama, pesan tentang kecanggihan produk kosmetik Dodo. Jika seorang pria saja bisa disulap menjadi secantik seorang Dewi, apalagi jika yang mempergunakannnya seorang wanita asli!. Kedua, iklan komersial itu juga mengisyaratkan fakta bahwa sang model (Harisu) adalah seorang transgender!.
Perusahaan kosmetik Dodo awalnya sangat berhati-hati ketika meluncurkan iklan komersial itu, dan telah mempersiapkan diri untuk menariknya jika respon yang timbul negatif. Tapi ternyata iklan itu menjadi sukses besar dan dengan cepat menempatkan Harisu ke jajaran selebriti Korea ternama.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat video iklan kosmetik Dodo yang dibintang oleh Harisu itu.
Ketenaran yang melesat cepat itu telah memungkinkan dirinya untuk merambah ke bidang lain seperti musik dan akting. Sejauh ini dia telah menelurkan lima album musik Korea, dengan genre musik techno dan R & B, Untuk rilisan luar negeri, dia telah menampilkan lagu-lagu yang direkam dalam bahasa Mandarin.
Sebagai aktris transgender pertama Korea Selatan, ada banyak perhatian media kepada Harisu, dan media kerap menggambarkannya sebagai "lebih cantik dari wanita sesungguhnya". Sejak awal, Harisu memang tak mau menyembunyikan identitasnya sebagai transgender. Ia khawatir jika berbohong, posisinya akan sulit di kemudian hari.
"Aku tak mau menghadapi orang dengan tak jujur. Aku tak akan bisa menyembunyikannya juga. Lebih baik untuk memperjelas semuanya dari awal," ujar Harisu pada The Korea Times.
Komentar negatif tentu mengalir deras. Apalagi umumnya masyarakat Korea dikenal konservatif dengan nilai-nilai Konfusianismenya. Namun apapun yang terjadi, Harisu tetap tegar dan mampu mempertahankan posisinya sebagai top selebriti Korea. Bahkan kontroversi yang mengiringi peluncuran iklan kosmetik Dodo itu justru membuat karirnya semakin moncer. Terbukti dengan banyaknya tawaran pekerjaan yang masuk. Ia juga semakin produktif dalam berkarya.
Pada Juni 2001, Harisu membintangi sebuah film dokumenter televisi yang diproduksi oleh KBS, Film dokumenter itu bercerita tentang masa kecilnya, hubungan keluarga, dan debutnya sebagai seorang entertainer.
Masih pada tahun yang sama, ia mendapatkan peran utama pertamanya dalam sebuah film berjudul "Yellow Hair 2", yang dirilis pada 21 Juli 2001.
Selain menjadi pemeran utama, ia juga berkontribusi untuk soundtrack film, Dalam film itu Harisu berperan sebagai seorang transeksual. Mengenai keputusannya untuk tampil di film tersebut, dia berkata:
"Aku ingin mematahkan stereotip orang tentang transseksual. Tentang kekuatan dan kelemahan ekstrim mereka yang sering disalah fahami".
Yellow Hair 2 Cover Film
Masih pada tahun 2001, Harisu menerbitkan buku otobiografi yang berjudul "Eve from Adam", dan muncul dalam video musik untuk kelompok tari Turbo. Pada bulan September, ia memasuki kancah musik K-pop dengan album debutnya, "Temptation", campuran musik pop techno dan balada, yang berhasil menduduki tangga lagu 32 pada K-pop chart album.
Temptation Cover Album
Selanjutnya ia merilis album kedua, Liar, pada bulan Oktober 2002, yang digambarkan sebagai " Sebuah album tarian berenergi tinggi dengan irama yang sangat optimis. Album "Liar" menjadi keberhasilan terbesar Harisu di Korea dan mencapai anak tangga ke 23 di K-Pop Chart pada bulan pertama perilisannya.
Liar Cover Album
Pada bulan Oktober 2003, Harisu membuat keputusan untuk meninggalkan perusahaan manajemen TTM Entertainment. Namun, TTM mengklaim memegang hak milik nama "Harisu", dan mengumumkan niat mereka menggunakan nama itu untuk mempromosikan penyanyi lainnya.
Hal itu menimbulkan sengketa antara Harisu dan TTM yang berujung ke pengadilan. Pada awal tahun 2004, Pengadilan memutuskan hak milik nama itu diberikan kepada Harisu yang memungkinkan dia memakainya untuk seterusnya.
Belajar dari pengalaman buruknya dengan TTM, Harisu kemudian mendirikan perusahaan entertainmen sendiri, G & F Entertainment, untuk menunjang karirnya. Pada bulan Februari 2003, ia merilis album ketiganya, "Foxy Lady", yang menandai perubahan gaya album dari sebelumnya, bergaya Techno ke gaya hip-hop / R & B.
Foxy Lady Cover Album
Tentang keputusannya merubah gaya bermusiknya, Harisu mengatakan:
"Sekarang saya berdiri sendiri, dan ingin menunjukkan warna sejati saya, jenis musik yang saya selalu ingin saya nyanyikan."
Bagaimanapun album ini mengalami flop di pasaran, dan gagal menembus ranking 50 besar di K-Pop Chart.
Pada tahun 2004, Harisu mulai mengembangkan karirnya di luar negeri, sebagai bentuk ekspresi rasa frustrasinya dalam menghadapi kontroversi yang terus mengiringinya sebagai selebriti transeksual di Korea. Ia pun pindah ke Taiwan. Disana ia membintangi serial drama Taiwan "Hi!. Honey" bersama selebriti lokal Pace Wu, meskipun tidak fasih berbahasa Mandarin (Harisu mengucapkan dialog dalam bahasa Korea yang kemudian di dubbing).
Hi!. Honey Cover Film
Harisu mulai menarik perhatian publik Taiwan ketika mempromosikan pembalut wanita dalam serangkaian iklan untuk perusahaan Taiwan UFT. Untuk itu dia dibayar sekitar ₩ 100 juta per iklan (sekitar Rp 114.000.000,-). Meskipun awalnya ia enggan untuk mengambil proyek itu, pengamat memuji keikut sertaan seorang transgender dalam kampanye sebagai tanda kemajuan.
Menjelang akhir tahun Harisu berperan dalam film drama erotis "Color Blossoms" besutan sutradara asal Hongkong, Yonfan, dimana dia beradu akting dengan aktris veteran Jepang Keiko Matsuzaka. "Color Blossoms" dirilis pada 18 Oktober 2004. Meskipun gagal mencapai box office, film ini berhasil menyabet beberapa nominasi dan penghargaan di festival-festival film.
Color Blossoms Cover Film
Harisu kembali ke dunia sinema Korea pada awal tahun 2005,dengan membintangi miniseri "Beating Heart", produksi MBC. Itu merupakan peran utama pertamanya dalam drama Korea. Dia membintangi beberapa episode sebagai wanita transeksual, yang kembali ke keluarganya setelah meninggalkan mereka dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan akan eksistensinya.
Harisu : Beating Heart
Pada tahun itu juga, album ketiganya, "Foxy Lady" direkam ulang di Taiwan dan China dengan lirik berbahasa mandarin. Album remake itu meledak di pasar kedua negara. Media Taiwan bahkan menjulukinya sebagai "Kylie Minogue dari Timur".
Pada bulan September 2005, Harisu mendapatkan pijakan di Malaysia setelah menandatangani kontrak tiga tahun dengan Hock Star Entertainment. Kontrak itu berisi berbagai kesepakatan, termasuk produksi dua film dan jaminan perilisan album-albumnya di Malaysia.
Setelah absen panjang dari dunia musik Korea, Harisu kembali pada bulan Januari 2006 dengan album keempat, "Harisu (Self-titled)". Di Album tersebut ditambahkan bonus lagu debut Harisu, 'Temptation'.
Harisu (Self-titled) Cover Album
Album "Harisu" didahului oleh sebuah single digital, "Winter Story", yang menandai perubahan citra Harisu dengan penekanan pada imej "cute" ketimbang "sexy". Album ini mencapai anak tangga 46 di K-Pop Chart. Dan seperti album sebelumnya, ia juga dirilis di Taiwan dan Cina dengan perubahan lirik dalam bahasa Mandarin.
Winter Story Covel Single
Album kelima Harisu, "Summer", dirilis enam bulan pasca peluncuran album "Harisu". sayangnya, album ini juga gagal menembus 50 besar.
Summer Cover Album
Sebagai bagian dari kesepakatan antara Harisu dengan Hock Star Entertainment, sebuah film horor Malaysia berjudul "Possessed" yang dirilis pada 30 November 2006, di mana ia beradu akting dengan aktris Malaysia, Amber Chia.
Dalam film itu Harisu berperan sebagai Lisu, seorang penyanyi pop yang dibunuh dan menjadi hantu pendendam. Dan seperti film Harisu sebelumya, "Hi!. Honey", dialognya diucapkan dalam bahasa Korea kemudian di dub. Harisu juga menyanyikan theme song film itu.
Sutradara Bjarne Wong terang-terangan memuji Harisu untuk kerja keras dan profesionalismenya, dan mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan berkolaborasi lagi pada film lain di masa depan.
Possessed Cover Film
Pada awal tahun 2007, Harisu berperan sebagai aktris utama di "Police Line", sebuah drama seri Korea yang diproduksi untuk jaringan kabel On-Media. Serial ini berbasis di unit khusus untuk korban pelecehan seksual. Dalam drama seri ini Harisu berperan sebagai polisi wanita yang memiliki traumi dianiaya oleh ayah tirinya sewaktu masih kecil.
Syuting untuk Police Line dimulai pada bulan April 2007, dan diluncurkan pada bulan Juni 2007. Pada sebuah episode, suami Harisu, Micky Jung, muncul sebagai cameo.
Pada bulan Desember 2007, Harisu merilis mini album digital "First Winter", yang menampilkan kolaborasi dengan suaminya, Micky Jung, rapper Korea terkenal.
Pada Maret 2008, Harisu menerbitkan kumpulan esai di Jepang berjudul "Harisu Beauty". Kumpulan esai itu berisi panduan komprehensif untuk kecantikan, diet dan fashion, dan berisi foto-foto Harisu yang diambil oleh fotografer Jepang, Yamagishi Shin.
Yamagishi mengatakan dia tertarik dengan tekad Harusu untuk mewujudkan impiannya. Dia mengatakan empat hari sesi pemotretan dengan Harisu di Seoul adalah "kerja gila-gilaan", tapi Yamaghuchi menyatakan benar-benar menikmati hal itu untuk dirinya sendiri.
Harisu Beauty Cover Book
Harisu juga mengisi narasi sebuah film animasi tentang hak asasi manusia, "If You Were Me : Anima Version 2".
Tahun 20012, Harisu merilis mini album "The Queen" untuk menandai 11 tahun karirnya di dunia entertainmen. The Queen diluncurkan dengan title track 'Shopping Girl'.
The Queen Cover Album
Meskipun sudah terkenal dan memiliki banyak penggemar, Harisu mengatakan bahwa dia masih mengalami diskriminasi dan sikap hipokrit di masyrakat Korea umumnya dan di dalam industri hiburan khususnya, akibat status transgendernya.
"Banyak orang berpura-pura tersenyum dan mengatakan menerima keadaanku di depanku, tapi mereka mencaci-maki di belakangku".
Anyway, walau menghadapi diskriminasi, karir Harisu bisa dibilang sukses dalam kondisinya sebagai seorang transgender. Fakta ini agak mengejutkan mengingat konservatisme masyarakat Korea dan kasus sebelumnya yang menimpa Hong Seok-cheon.
Hong Seok-cheon, adalah aktor dan komedian terkenal Korea. Pada tahun 2000, ia secara terbuka mengakui sebagai gay. Akibat pengakuannya itu, ia langsung dipecat oleh MBC dan SBS. Ia memang mampu kembali ke televisi pada tahun 2001, meskipun tawaran pekerjaan yang datang jauh lebih kecil.
Hal itu membuat dia ingin memulai sesuatu yang baru dengan membuka restoran sendiri. Sementara itu ia secara perlahan-lahan terus berusaha comeback ke bisnis hiburan, tetapi industri hiburan Korea nampaknya masih enggan untuk menerimanya kembali.
Lalu apa perbedaan antara Harisu dan Hong Seok-cheon?.
Pertama, Harisu tidak hanya memulai debutnya dengan pernyataan sebagai transeksual, tapi bahkan membuat strategi pemasaran dari itu. Hong Seok-cheon, bagaimanapun, adalah sudah menjadi aktor terkenal sebelum menyatakan diri sebagai seorang gay.
Selain itu, transgender dan budaya transeksual tampaknya secara tradisional selalu dikaitkan dengan bisnis hiburan, dan bahkan jika tidak terkait langsung, budaya flower boy/boy band di Korea, telah mempopulerkan penampilan pria-pria yang memakai make-up dan lipstik. Budaya inilah yang membuat Harisu (yang digambarkan "lebih cantik daripada wanita sesungguhnya") diterima secara sosial.
Sebagian besar masalah yang menimpa Harisu tampaknya terkait dengan masalah hukum atau pribadi. Harisu tentu saja memiliki "Haters", namun kelompok haters nya tidak mempunyai banyak anggota. Popularitas Harisu dan penerimaan masyarakat mungkin bisa dilihat sebagai tanda bahwa masyarakat konservatif Korea menjadi semakin liberal.
Banyak orang berpura-pura tersenyum dan mengatakan menerima keadaanku di depanku, tapi mereka mencaci-maki di belakangku
Kemudian bagaimana kasus Hong Seok-cheon bisa berakibat berbeda pada Harisu?.
Citra pemasaran Harisu sebagai transeksual dari awal rumit. Harisu mungkin telah meningkatkan kesadaran tentang transgender di Korea dan membantu membuat penerimaan secara sosial, dan sebagian besar dengan efek positif. Tapi di sisi lain, dia juga akan selamanya dipasarkan sebagai transeksual pertama Korea dalam bisnis hiburan.
Dia tidak akan pernah bisa menyingkirkan label 'transgender' yang melekat pada dirinya (bahkan setelah menikah!). Kelebihan Harisu adalah dia tidak malu atau menjadi rendah diri karenanya, itu ditunjukkannya dengan membuka sebuah klub transgender di Seoul pada tahun 2009 untuk menepis diskriminasi yang kerap diterima mereka-mereka yang senasib dengannya.
Namun bagaimanapun, harus diakui menjadi transeksual adalah strategi pemasaran Harisu yang paling kuat. Ambil contoh iklan komersial pertamanya dari perusahaan kosmetik Dodo, dimana dia diperlihatkan memiliki jakun yang menonjol (meskipun itu merupakan hasil rekayasa digital yang ditambahkan, karena Harisu tidak memiliki jakun, yang dihilangkan lewat operasi).
Dia menggunakan tindakan ini sebagai cara untuk menyatakan dengan tegas dari awal bahwa dia adalah seorang transgender!. Dia sendiri menyatakan bahwa "Lebih baik untuk membuat semuanya jelas dari awal". Dan memang itulah kenyataannya.
Hong Seok-cheon
Selanjutnya jika kita berkaca pada kasus Hong Seok-cheon yang karirnya meredup akibat stigma yang melekat pada dirinya, pertanyaan untuk Harisu adalah berapa lama dia harus hidup di bawah label itu?. Ya, dia seorang transgender. Tapi dia juga seorang wanita (secara hukum). Dan dia cukup banyak menyadari typecasting ini. Mungkin itu adalah salah satu alasan yang membuatnya mengembara di luar negeri selama beberapa tahun.
Di sisi lain, dengan citranya sebagai seorang wanita, orang-orang tidak benar-benar mempertanyakan nila-nilai Konfusianisme yang dianut masyarakat Korea kepadanya. Dia menggambarkan dirinya sebagai "tidak hanya sepenuhnya seorang wanita tetapi juga berusaha untuk hidup sesuai norma-norma ideal tradisional seorang wanita Korea".
Dia juga menyatakan sebelum menikah bahwa "Kepada pacar saya, saya berperilaku seperti yang diharapkannya sebagai ibu yang bijaksana dan istri yang baik".
Harisu memulai karirnya dengan kejujuran ditambah imej "lebih feminin dan lebih cantik dari wanita sesungguhnya" yang disematkan media padanya membuat masyarakat umum tampaknya dapat menerimanya dengan lebih mudah.
Apakah Harisu memiliki efek positif dalam penerimaan masyarakat Korea terhadap kaum transgender?.
Sebagian besar, Ya. Kehadirannya yang intens di media-media membuatnya tidak dapat dihindari oleh masyarakat Korea yang sebagian kecil terus menolak keberadaan kaum LGBT. Harisu telah diberikan kredit untuk meningkatkan kesadaran sosial transgenderism di Korea, dan telah mengatakan dalam satu wawancara bahwa ia berharap untuk menjadi teladan bagi transgender lainnya.
Dan meskipun kasus Hong Seok-cheon adalah contoh negatif dari keterbukaan progresif masyarakat Korea, situasi yang dihadapi Harisu tidaklah sama seperti ketika Hong Seok-cheon membuat pengakuan. Bagaimanapun, mungkin dapat dikatakan Hong Seok-cheon adalah martir bagi kaumnya.
Hanya saja, apakah fakta bahwa penerimaan Harisu bisa diasumsikan sebagai tanda perubahan drastis dalam mentalitas dan budaya sosial Masyarakat Korea?, Sepertinya itu adalah asumsi yang harus dibuktikan lebih lanjut.
Bio Data Harisu
Born Names
Lee Kyung-yeop, I Gyeong-yop, Yi Kyŏng-yeop, 이경엽 (Hangul), 李慶曄 (Hanja)
Another names
Lee Kyung-eun, I Gyeong-eun, Yi Kyŏng-ŭn, 이경은 (Hangul), 李慶恩 (Hanja)
Berikut video kompilasi dari Harisu yang kami jamin akan memuaskan Anda karena terdiri dari 200 video campuran (music, interview, news, tutorial, trailer, etc). Pada beberapa video musik (It's Snow, Reaction), Harisu berkolaborasi dengan suaminya, rapper Micky Jung.
Kami pilihkan video berjudul "Harisu" (Love Hurts), sebagai opening video karena selain musiknya renyah untuk dinikmati, juga menampilkan cuplikan-cuplikan behind the scene keseharian Harisu.
Kehidupan pribadi
Jika Harisu mencoba mengingat kembali masa lalu nya, Ia merasa dirinya adalah seorang anak perempuan sejak usia dini.
"Saya selalu menjadi seorang anak perempuan yang senang bermain dengan boneka," kata Harisu dalam sebuah sesi wawancara bersama Chosun.
Hal ini tentunya diperhatikan oleh sanak keluarga, saudara, tetangga dan teman-teman sekolahnya. yang mengatakan perilakunya lebih mirip anak perempuan ketimbang anak laki-laki.
Sebuah kisah cinta yang gagal pada masa remajanya, memicu tekad Harisu untuk sepenuhnya menjadi seorang perempuan.
"Saat itu aku berusia 17 tahun. Aku hanyalah seorang siswa biasa di SMA khusus pria Naksaeng. Awalnya aku tak mau jadi perempuan. Aku suka diriku apa adanya dan aku pikir aku tak perlu berubah. Tapi aku jatuh cinta pada seorang pria dan ia menolak cintaku. Di situ aku tahu jika aku tak mengubah kelaminku, aku tak akan bahagia," paparnya pada Asiaweek pada 2001 lalu.
Sejak itu Harisu mulai menjalani terapi hormon, dimana ia ingin merubah fisiknya secara perlahan-lahan. Dalam periode ini pula, Ia mengaku bahwa sempat dikeluarkan dari wajib militer, dimana wajib militer merupakan sebuah ketentuan yang harus diikuti semua pria Korea Selatan di rentang usia 16-25 tahun. Hal ini dikarenakan Harisu didiagnosa mengidap "penyakit jiwa" karena kebiasaannya berpenampilan dan bersikap layaknya seorang wanita.
Akhir 1990-an, Harisu akhirnya menjalani operasi pergantian kelamin atau sex change surgery di dua negara yang berbeda yakni di Korea lalu di Jepang. Ia juga menjalani operasi implan payudara, operasi plastik untuk memperbaiki bentuk hidung dan pinggulnya. Pasca menjalani operasi-operasi tersebut, Harisu tinggal sementara di Jepang untuk belajar dan bekerja sebagai penata rambut. Kemudian ia bekerja sebagai seorang penyanyi di sebuah klub malam. Disinilah pada sekitar tahun 2001, ia bertemu dengan seorang agen pencari bakat (Talent Agent) yang menawarinya kesempatan untuk menjadi model. Dan kisah selanjutnya adalah sejarah.
Keputusan Harisu untuk merubah kelaminnya sempat ditentang oleh keluarganya. Hubungan dengan orangtuanya, terutama dengan sang ayah, jadi renggang. Sang ayah tak bisa menerima keputusan anak laki-lakinya yang berubah menjadi perempuan. Namun lama kelamaan sang ayah akhirnya bisa menerima. Harisu pun bisa kembali hadir dalam acara-acara keluarga. Kini keluarganya menunjukkan kebanggaan besar pada karirnya di dunia entertainmen.
"Mereka tidak marah. Mereka hanya sangat kecewa," ujar Harisu dalam wawancara itu.
Sampai saat ini Harisu adalah orang kedua di Korea yang secara resmi merubah gendernya. Pada tanggal 29 November 2002, ia mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Incheon untuk merubah status gender dan namanya. Pada tanggal 13 Desember 2002, pengadilan memutuskan mengabulkan permohonan nya. Harisu pun mengubah nama lahirnya Lee Kyung Yeop menjadi nama Lee Kyung Eun yang terdengar lebih feminin.
Hal paling memalukan dalam hidupku adalah ketika aku harus memperlihatkan kartu identitasku di hadapan umum. Aku tak bisa punya paspor, visa, atau bahkan akun bank sendiri karena di KTP aku masih tercatat sebagai laki-laki
Berbicara tentang kesulitan yang dia alami sebelum merubah status gendernya secara resmi, Harisu mengatakan:
"Hal paling memalukan dalam hidupku adalah ketika aku harus memperlihatkan kartu identitasku di hadapan umum. Aku tak bisa punya paspor, visa, atau bahkan akun bank sendiri karena di KTP aku masih tercatat sebagai laki-laki," ujarnya.
Sejak awal kariernya, Harisu selalu menyatakan keinginannya untuk memiliki keluarga sendiri. Pada tahun 2005, Harisu menjalin hubungan serius dengan rapper Korea bernama Micky Jung yang berusia 5 tahun lebih muda darinya.
Micky yang bernama asli Jung Yong-jin berkenalan dengan Harisu di sebuah situs internet tahun 2005 dan resmi berpacaran sebulan berikutnya. Micky kemudian bergabung dengan agensi milik Harisu, G & F Entertainment.
Meskipun hubungan mereka sempat kandas pada tahun 2006, (rumornya Micky cemburu melihat Harisu tampil bersama lelaki lain di TV), keduanya kemudian berbaikan kembali.
Rumor pernikahan pun kemudian bergulir pada November 2006. Saat itu kedua keluarga kabarnya telah bertemu untuk membicarakan tanggal pernikahan. Langkah mereka menuju pelaminan mulai dari persiapan dan sebagainya diliput dalam sebuah acara reality show lokal. Acara ini kemudian menuai banyak kecaman dari kalangan netizen.
Pada 19 Mei 2007, keduanya resmi menikah. Pernikahan dilangsungkan dalam sebuah acara terbuka yang diliput oleh televisi. Harisu yang saat itu berusia 32 tahun menikah di Central City Millennium Hall distrik Seocho-gu, Seoul. Upacara pernikahannya dipandu oleh prenter KBS, Shin Young-il dan dipimpin oleh profesor Kim Suk Kwon, dokter bedah Universitas Dong, yang melakukan operasi ganti kelamin Harisu di Korea tahun 1990.
Harisu - Micky Jung Wedding Album 1
Harisu - Micky Jung Wedding Album 2
Harisu - Micky Jung Wedding Album 3
Harisu - Micky Jung Wedding Album 4
Harisu - Micky Jung Wedding Album 5
Harisu dan Micky berbulan madu ke sebuah resor di Koh Samui, Thailand ditemani kedua orangtua mereka. Setelah menikah, keduanya tinggal di rumah keluarga Harisu di Nonhyun-dong, di distrik Gangnam-gu Seoul.
"Aku ingin jadi istri yang bisa memasak, seksi, dan perhatian," ujar Harisu saat sesi jumpa pers sebelum upacara pernikahan.
Meski resmi menikah, sebagai seorang transgender, Harisu tentu saja tidak dapat memiliki anak sendiri. Oleh karenanya mereka lalu berencana untuk mengadopsi 4 orang anak.
"Kami sebenarnya berencana untuk mengadopsi 10 anak, tapi akhirnya memutuskan untuk punya 4 anak saja karena orang tua kami menentang," ujar Harisu.
Berita itu segera memicu reaksi publik yang beragam. Sebuah jajak pendapat oleh Mnet menemukan bahwa 69% dari 1.300 responden mendukung keputusan Harisu untuk mengadopsi, sementara dalam jajak pendapat serupa oleh Daum, 58% dari 8.094 responden menentang gagasan itu.
Para penentangnya berargumen, sebagai selebriti, Harisu dianggap harus mempertimbangkan kondisi psikologis anak yang diadopsinya karena memiliki ibu seorang transgender.
Dilansir The Korea Times, sebuah program dari stasiun televisi Mnet mencoba menghubungi beberapa pusat adopsi anak-anak. Mereka memberi informasi tentang Harisu tanpa menyebut nama dan kondisinya sebagai transgender. Informasi yang diberikan berupa kemampuan finansial, kehidupan pernikahan, kepribadian, dan keinginan untuk memiliki anak.
Beberapa pusat adopsi anak itu menyatakan tak masalah dan siap memproses permintaan adopsi. Namun ketika disebutkan bahwa calon orang tua adalah Harisu, mereka menolak tanpa alasan yang jelas.
"Tak akan ada yang peduli jika seorang transgender yang secara hukum adalah perempuan, ingin mengadopsi tanpa ingin mempublikasikan statusnya. Tapi situasinya berbeda ketika seluruh Korea tahu Harisu adalah seorang transgender. Anaknya akan jadi korban ejekan dan perundungan (bullying)," ujar salah satu pusat adopsi itu. "Secara hukum, Harisu tak punya masalah karena ia legal sebagai perempuan. Itu hanya masalah etika. Pusat adopsi anak harus memperhatikan posisi anak terlebih dahulu," ujar petugas departemen pelayanan anak.
Harisu akhirnya menyerah. Namun ia tetap bertekad mengadopsi anak, hanya saja dengan cara lain. Ia dan suaminya Micky Jung akhirnya membangun sebuah panti asuhan di sebuah tanah seluas 3.300 meter persegi di Gyeonggi.
Memiliki sebuah panti asuhan adalah salah satu dari mimpiku sejak lama. Suami dan mertuaku, keduanya senang mengurus anak dan setuju pada rencanaku. Mereka semua mendukungku
"Memiliki sebuah panti asuhan adalah salah satu dari mimpiku sejak lama. Suami dan mertuaku, keduanya senang mengurus anak dan setuju pada rencanaku. Mereka semua mendukungku," ujarnya saat itu.
Dalam perjalanan pernikahan mereka pernah diwarnai berita tak sedap. Sebabnya Micky terlihat tidak menemani Harisu pada beberapa kesempatan. Rumornya mereka telah tinggal terpisah, bahkan media-media China melansir rumor lebih jauh lagi dengan isyu Harisu pernah memukuli suaminya (anehnya, media China lainnya justru menyebut sebaliknya, Micky lah yang memukuli Harisu). Namun Harisu menyangkal hal tersebut.
"Aku menikmati pernikahan dengan suamiku Micky," ujar Harisu. "Semua rumor itu salah, yang benar adalah aku dan suamiku saling mencintai. Hanya saja suamiku sedang sangat sibuk akhir-akhir ini karena pekerjaan dan tak bisa datang menemaniku," sambungnya.
Harisu lalu mengunggah foto-foto yang memperlihatkan kesibukan suaminya yang sedang memanggang daging di halaman rumah mereka. Sejak 2007, Harisu dan Micky Jung tinggal di China karena karir Harisu yang semakin menanjak di China, Taiwan dan Malaysia.
Harisu in China
Sebagai seorang transgender, Harisu memiliki jiwa sosial yang tinggi terutama terhadap sesama transgender. Pada April 2007, Ia membantu mendanai seluruh biaya operasi ganti kelamin seorang transgender asal China yang tidak memiliki uang untuk melakukannya.
Kemudian pada tahun Juni 2009 Harisu membuka sebuah Klub malam khusus LGBT di Apgujeong-dong, Seoul selatan, bernama "Mix-Trans". Pembukaan klub malam ini dipicu oleh kasus bunuh diri aktor gay Kim Ji-hoo dan aktris televisi transgender Jang Chae-won, yang keduanya bunuh diri karena tidak mampu menahan diskriminasi gender yang mereka terima.
Harisu juga dikenal memiliki hubungan pertemanan yang akrab dengan selebriti transgender dari negara lain. Salah satunya dengan Treechada Petcharat a.k.a "Nong Poy", Ladyboy Thailand yang diakui sebagai Ratu-nya Ladyboy Asia. Keduanya berkenalan saat turut berpartisipasi dalam sebuah acara di China. Harisu sendiri mengakui bahwa dia sangat mengagumi kecantikan Nong Poy pada pertemuan pertama mereka. Selanjutnya keduanya rutin bertemu setiap kali Nong Poy mengunjungi Korea atau China.
Harisu and Nong Poy 1
Harisu and Nong Poy 2
Harisu and Nong Poy 3
Salah satu kesulitan dalam menyusun artikel lanjutan tentang 10 Asian Ladyboys Tercantik ini adalah menemukan gambar ketika mereka masih "berbentuk" laki-laki. Umumya gambar yang diperoleh hanya satu atau dua buah saja.
Barangkali hal itu disebabkan pada beberapa foto, sanggup merusak image yang tertanam dibenak pembaca tentang kecantikan para ladyboy ini karena begitu jauhnya perbedaan antara sebelum dan sesudah mereka menjalani transisi menjadi ladyboy.
Kesulitan lainnya adalah menemukan foto mereka yang dalam keadaan polos tanpa make-up. Dapat dikatakan 99% dari foto-foto ladyboys tercantik yang di upload ke internet semuanya full make-up.
Tidak seperti Jele Panvilas atau Nong Film yang minim informasi, kami nyaris bersorak gembira ketika menyusun artikel tentang Harisu ini karena informasi tentangnya begitu berlimpah ruah. Bahkan saking banyaknya materi yang bisa dijadikan bahan artikel, kami sampai kewalahan dalam menyusun dan mengeditnya.
Tapi rupanya hal itu tidak berlaku untuk foto-foto Harisu. Kebanyakan foto-foto Harisu yang diunggah di internet adalah foto-foto in action. Sedangkan untuk kategori foto Harisu sewaktu masih seorang laki-laki kami hanya menemukan dua foto.
Harisu as a Boy
Harisu as a Man
Sedangkan untuk kategori foto tanpa make-up, barangkali hanya ini yang terbaik yang bisa kami dapatkan, mengingat pada dasarnya Harisu adalah top selebriti Korea yang tentunya sangat menjaga imejnya sebagai artis transgender cantik, dan sudah pasti tidak pernah mengunggah foto nya yang habis baru bangun tidur, misalnya. :)
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar