Ini Dia Calon Presiden Amerika Anti-Islam

Kandidat calon presiden Amerika dari partai Republik, Ben Carson menepis kritikan dan menolak untuk mundur dari pencalonan setelah mengeluarkan komentar anti-Islam bahwa seorang Muslim tidak boleh terpilih sebagai presiden AS.

Carson juga menegaskan bahwa keyakinan Islam bertentangan dengan konstitusi.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Carson mengatakan ia terbuka untuk Muslim moderat yang mengecam Islam radikal sebagai calon presiden. Namun dia juga mengatakan ia tetap akan berdiri dengan komentar aslinya, dengan mengatakan negara tidak dapat memilih orang "yang imannya mungkin mengganggu pelaksanaan tugas-tugas konstitusi."

"Jika Anda seorang Kristen dan Anda seorang kandidat presiden dan Anda ingin membuat negara ini menjadi negara teokrasi, aku tidak akan mendukung Anda," kata Carson kepada presenter Sean Hannity dalam sebuah wawancara dengan Fox News. "Saya tidak akan menyokong Anda menjadi presiden."

Ben Carson, mantan ahli bedah saraf, mencoba untuk memanfaatkan momentum baru dalam nominasi calon presiden dari partai Republik. Ia juga menyoroti sentimen di antara pemilih di kedua belah pihak baik yang setuju maupun yang tidak setuju dengan keengganan Carson untuk memilih seorang Muslim menuju kantor kepresidenan.

Manajer kampanye Carson telah melaporkan lonjakan penggalangan dana dan lebih dari 100.000 permintaan pertemanan Facebook baru dalam 24 jam setelah ia mengatakan kepada NBC Meet the Press: "Saya tidak akan menganjurkan bahwa kita menempatkan seorang Muslim berkuasa di negara ini."

Manajer kampanye Carson, Barry Bennett mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah waawancara: "Sementara kelompok sayap kiri terseok-seok, pemilih Partai Republik bersama kami setidaknya 80-20."

"Orang-orang di Iowa contohnya, berkata: 'Ya!. Kami tidak akan memilih seorang Muslim," kata Bennett. "Saya tidak keberatan dengan segala keriuhan ini. Ini tidak akan menyakiti kita, itu sudah pasti."Carson, seorang Kristen yang taat, popularitasnya berada dibawah pengusaha Donald Trump di kalangan pemilih Partai Republik. Pada kaukus Februari mendatang, dia akan memulai nominasi kontes antar negara. Carson menggambarkan dukungan terbesarnya berasal dari blok besar kelompok evangelikal konservatif di negara-negara Midwestern.

Komentar Carson menimbulkan kritik keras dari hak-hak sipil Muslim dan advokasi organisasi terbesar di negara itu, Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), menyerukan Carson untuk mundur dari kontes pemilihan presiden 2016. Dalam satu konferensi pers di Capitol Hill, kelompok itu menyatakan bahwa Carson "tidak layak untuk menjadi pemimpin karena pandangannya yang bertentangan dengan Konstitusi Amerika Serikat."

"Bagi saya ini berarti bahwa ia benar-benar tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden Amerika Serikat," kata juru bicara kelompok itu, Ibrahim Hooper. "Anda tidak bisa mengecam satu kelompok dan pada saat yang sama mengatakan Anda akan mewakili semua orang Amerika, dari semua agama dan latar belakang."

Hooper mengatakan pasal 6 Konstitusi secara tegas melarang tes agama bagi mereka yang mencari jabatan publik dan menyerukan penolakan. "Itu komentar yang sangat tidak Amerika,"

Dalam kesempatan lain, Nihad Awad, direktur eksekutif CAIR juga mengomentari pernyataan Carson: "Belum lama ini, beberapa orang berpikir bahwa seorang Katolik tidak bisa menjadi presiden, seorang Afrika-Amerika tidak bisa menjadi presiden. Mereka salah, dan mereka akan kembali salah sekarang."

Islamophobia

Dalam penampilan yang terpisah di NBC, salah satu saingan Carson untuk nominasi Partai Republik, Gubernur Ohio, John Kasich, ditanya apakah ia memiliki masalah dengan seorang Muslim yang menghuni Gedung Putih?.

"Jawabannya adalah, pada akhir hari, Anda harus menerima kemalangan ini, dan orang-orang akan melihat segala sesuatu. Tapi, bagi saya, hal yang paling penting tentang menjadi presiden adalah Anda memiliki keterampilan dalam kepemimpinan, Anda tahu apa yang Anda lakukan dan Anda dapat membantu memperbaiki negeri ini dan meningkatkan negara ini. Itulah kualifikasi yang penting bagi saya. "

Setidaknya satu senator partai Republik telah bergabung dengan paduan suara Demokrat yang mengutuk pernyataan Carson.

Senator dari Carolina Selatan, Lindsey Graham mengatakan bahwa komentar itu "menunjukkan bahwa Dr. Carson tidak siap untuk menjadi panglima tertinggi."

Calon presiden terkemuka dari partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, membahasnya di akun Twitternya: "Bisakah seorang Muslim menjadi Presiden Amerika Serikat?. Dalam konteks perkataan: Ya!."

Mantan calon presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, secara terbuka juga mengkritik Carson.

Of course, no religious test for the presidency--every faith adds to our national character.
—
@MittRomney

Sementara dari segi hukum jelas, politik kebudayaan Muslim di Amerika tidak. Empat belas tahun setelah kelompok Al Qaeda melakukan serangan teroris paling mematikan dalam sejarah AS, sikap kecurigaan beresonansi pada beberapa pemilih meskipun fakta bahwa Senator Demokrat Harry Reid pernah mengatakan: (banyak) Muslim yang "mengajar di sekolah, mengabdi di militer dan bekerja di Kongres."

Meskipun populasi Muslim AS tumbuh pesat, tapi menurut survei Mei oleh Pew Research Center, kelompok ini hanya memiliki perwakilan di lembaga-lembaga eksekutif dan Yudikatif dibawah satu persen.Kongres AS hanya memiliki dua anggota Muslim, semuanya berasal dari partai Demokrat. Keith Ellison dari Minnesota dan Andre Carson dari Indiana.

Sebuah jajak pendapat Gallup Juni lalu menemukan bahwa 54 persen dari pemilih Partai Republik tidak akan memilih calon Muslim, meskipun berkualitas baik dari partai mereka sendiri. 39 persen dari pemilih independen dan 27 persen dari Demokrat mengatakan hal yang sama.

Sembilan belas negara bagian di AS telah mengajukan rancangan Undang-Undang pada tahun 2015 yang membatasi penggunaan hukum asing di pengadilan negara, yang diinisiasi partai Republik. Sebagian besar Undang-Undang itu dirancang untuk memblokir pengaruh Syariah (kerangka hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan berdasarkan Alquran dan tradisi Islam). Sembilan negara bagian telah menerapkan undang-undang tersebut, demikian menurut National Conference of State Legislatures.

Dan kelompok konservatif secara konsisten terus mencoba untuk menghubungkan Presiden Barack Obama dengan Islam di seluruh masa kepresidenannya.

Dalam berita lainnya, kandidat calon partai Republik, Donald Trump menolak untuk meralat pernyataan tidak akuratnya di sebuah acara kampanye yang mengatakan bahwa Obama adalah seorang Muslim dan Muslim adalah problem bagi negara ini. Bagi Trump, seorang presiden Muslim adalah "sesuatu yang bisa terjadi. Apakah saya akan nyaman?. Aku tidak tahu apakah kita harus mencegahnya mulai dari sekarang."

Donald Trump Twitter

Dalam beberapa wawancara, Trump mencoba untuk menarik perbedaan antara semua Muslim Amerika dan Muslim ekstremis di AS dan di tempat lain.

"Saya punya teman Muslim, mereka orang-orang hebat, orang-orang luar biasa," kata Trump kepada CNN.

"Jika Anda Muslim ekstrimis, Anda seharusnya berada di kelas terpisah. Sendirian," tambah Trump. "Ini masalah di negeri ini, itu masalah di seluruh dunia ini. Anda memiliki masalah dengan Muslim radikal."

Secara terpisah, Carson mengkritik Trump. Dalam wawancara dengan NBC, Carson mengatakan bahwa ia percaya Obama lahir di AS dan Kristen, ia juga mengatakan memiliki "alasan tanpa keraguan" terhadap apa yang presiden Obama katakan.

Carson juga membuat perbedaan ketika ada Muslim yang terpilih sebagai anggota Kongres, ia menyebutnya sebagai "cerita yang berbeda" dari jabatan presiden yang "tergantung pada Muslim apa dan apa kebijakan mereka?, sama seperti itu tergantung pada apa kata orang lain."

"Jika ada seseorang dengan iman apapun, tetapi mereka mengatakan hal-hal baik, dan kehidupan mereka telah konsisten dengan hal-hal yang akan meningkatkan bangsa ini dan membuatnya mungkin bagi semua orang untuk berhasil, dan membawa perdamaian dan harmoni, maka aku bersama mereka," kata Carson. (cbc.ca/tvsx)