Kawasan yang berlokasi di Desa Merangin, Kabupaten Kampar-Riau, ini memiliki panorama yang indah dengan bentangan alam berbukit, air waduk yang biru dan udara yang sejuk menjadikannya pesona tersendiri ketika ingin bersantai atau menikmati hari libur.
Kawasan yang asri dan tenang ini sangat cocok dijadikan tempat untuk melepaskan penat sehabis kerja selama sepekan. Paling tidak alam yang sejuk dan teduh ini bisa dijadikan tempat untuk menemukan inspirasi baru. Air danaunya yang biru seakan-akan menarik pengunjung untuk mengarungi areal sekitar 12.900 hektre ini dengan perahu pompong atau speedboat.
Tak hanya bersantai saja, waduk PLTA Kotopanjang juga sudah menjadi spot pancing bagi penggemar mancing. Bahkan salah satu acara popular salah satu televisi swasta Indonesia sudah pernah menjajalkan mata pancing mereka di PLTA Kotopanjang. Berbagai jenis ikan ada di dalam waduk PLTA. Mulai dari ikan emas, nila, baung, patin dan yang paling populer dan paling diburu para pemancing: ikan Toman.
Menggilanya para pemancing ke PLTA Kotopanjang, karena ikan toman yang didapatkan monsternya. Bukan hal yang luar biasa bila mania mancing di PLTA waduk PLTA Kotopanjang mendapat ikan toman ukuran monster, perekornya seberat 5-7 kilogram. Para mania mancing pada umumnya berasal dari berbagai daerah. Ada dari Pelelawan dan terbanyak itu para mania mancing yang datang dari Pekanbaru.
Waduk PLTA Kotopanjang selain menjadi sumber penghasil tenaga listrik bagi masyarakat Riau, juga menjadi penyumbang pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Kampar. Karena waduk PLTA juga telah menghidupkan ratusan kepala keluarga dari budidaya ikan emas dan jenis lainnya.
Setiap harinya puluhan ton bahkan ratusan ton ikan emas keluar dari waduk PLTA Kotopanjang dan dibawa ke berbagai daerah bahkan lintas provinsi. Karena ikan-ikan emas hasil keramba masyarakat di Kotopanjang ini dibawa ke Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Lampung dan Sumsel.
Obyek wisata waduk PLTA Kotopanjang yang berjarak 84 km dari kota Pekanbaru dan 22 km dari kota Bangkinang, Kampar ini sangat mudah dikunjungi karena terletak ditepi jalan lintas Sumatera Pekanbaru-Padang.
Petunjuk Arah Waduk PLTA Kotopanjang |
Sejarah Pembangunan Waduk PLTA Kotopanjang
Waduk PLTA Kotopanjang menyimpan nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Kampar - Riau dan Kabupaten Limapuluh Kota - Sumatera Barat khususnya. Pembangunan PLTA ini mencatat sejarah pengorbanan masyarakat Kampar dan Lima puluh Kota.
Merujuk dokumentasi Dinas PU Riau, bahwa kawasan PLTA Kotopanjang awalnya mulai dibangun pada tahun 1979. Saat itu PLN berencana membangun dam kecil di Tanjung Pauh untuk memanfaatkan air Batang Mahat, anak Sungai Kampar Kanan.
Bulan September dan November 1979, TEPSCO (Tokyo Electrik Power Service Co Ltd) yang merupakan perusahaan konsultan asal Jepang, mengirimkan tim pencarian proyek (Project finding) ke Sumatera.
Pada bulan Maret 1980, TEPSCO mempresentasikan usulannya ke Pemerintahan Jepang dan Indonesia. Pada bulan Agustus, TEPSCO kembali mengirim tim penelitian pra studi kelayakan ke damsite. Hasilnya, TEPSCO mengajukan 2 usulan:
Pertama, Rencana pembangunan bendungan sebanyak 2 buah bendungan. Bendungan I berlokasi di Tanjung Pauh, kapasitas 23 MW, tinggi bendungan 38 meter. Bendungan II berlokasi di Koto Panjang, kapasitas 41 MW, tinggi bendungan 30,5 m. Kedua bendungan ini akan menenggelamkan rumah 390 buah rumah, 1.860 ha sawah dan kebun dan jalan negara sepanjang 16 km.
Kedua, dibangun bendungan tunggal berskala besar di lokasi Koto Panjang, kapasitas 114 MW, tinggi bendungan 58 meter. Yang akan menenggelamkan 2.6444 rumah; 8.989 ha kebun-sawah, jalan negara sepanjang 25,3 km dan jalan propinsi 27,2 km.
Damsite Waduk PLTA Kotopanjang |
Berdasarkan studi ini, TEPSCO menyarankan kepada PLN/Pemerintah untuk melakukan perbandingan kedua usulan tersebut. Dalam hal ini khususnya, TEPSCO memiliki kecendrungan membangun bendungan tunggal berskala besar di Koto Panjang. Karena dianggap biayanya lebih murah dan kapasitas listrik yang akan dihasilkan jauh lebih besar dibanding dengan dua bendungan bertahap.
Bulan Januari 1993 pembangunan proyek dam dimulai dan baru selesai tahun 1996. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1997, penggenangan air secara resmi dilakukan.
Data Infrastruktur dan Spesifikasi Waduk PLTA Koto Panjang - Riau | |
---|---|
UPTD | Direktorat Jenderal Sumber Daya Air - Depertemen PU |
Awal Konstruksi | 1992 |
Selesai | 1997 |
Tipe Konstruksi | Beton Gravity |
Tinggi Dari Dasar Sungai | 58 m |
Tinggi Dari Dasar Galian | 73 m |
Panjang Puncak | 275 m |
Lebar Puncak | 5 m |
Volume Tubuh Bendungan | 33.0000 m3 |
Konsultan | TEPSCO + Yodya Karya |
Kontraktor | Hazama Gumi dan PT. Brantas Abiparaya |
Kapasitas terpasang | 3 x 38 MW (114 MW) |
Kapasitas listrik | 542 juta Kwh/thn |
Lokasi | Desa Merangin, Kampar - Riau |
Sebagai penutup, mari sama kita nikmati irama lagu Ocu-Kampar yang berkisah tentang kepedihan anak negeri tempatan saat menyaksikan kampung halamannya tenggelam ke dasar waduk. (rpg/dpur/tvsx)
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar