Mengenang Si Unyil

si unyil
Di era tahun 80-an, ketika hanya ada satu stasiun televisi, ketika belum ada yang namanya Facebook, Twitter, PS, Video Game. Ketika belum ada Mall, Time Zone, dll...

Pada hari minggu hampir semua keluarga Indonesia terutama anak-anaknya, akan duduk manis di depan televisi masing-masing untuk menonton sebuah film yang sangat terkenal.

Film itu adalah Film Boneka Si Unyil buatan Pusat Produksi Film Negara (PPFN).

Film Si Unyil dibuka dengan adegan Si Unyil dan kawan-kawannya melakukan hompimpa… lalu terdengar ada yang berteriak : " Unyil, kucing…!". Kemudian theme song Si Unyil pun diperdengarkan (lagu "Cis kacang buncis" dari daerah Jawa Barat / Sunda). Nama-nama tokoh satu persatu muncul di layar TV. Semua anak ketika itu bisa di bilang hafal dengan tokoh-tokoh yang ada di film Si Unyil.

Cerita dalam Film Boneka Si Unyil ini sangat membumi, karena memang diambil dari kejadian sehari-hari masyarakat Indonesia. Di sana diajarkan bagaimana menghargai orang tua, bagaimana menyelesaikan suatu masalah, bagaimana bertoleransi antar umat beragama dan antar etnis, dan sebagainya. Program-program pemerintah seperti keluarga berencana, hidup sehat, wajib belajar pun tersosialisasi melalui film boneka Si Unyil ini.

Berikut profil pemeran utama di Film Boneka Si Unyil.

Unyil, Usro, Ucrit

Unyil, Ucrit, Usro
Unyil, Ucrit, Usro

Unyil, Ucrit dan Usro adalah tiga sahabat akrab yang kemana-mana selalu bertiga dan sangat kompak. Bermain, belajar, bahkan saat melakukan kenakalan khas anak kecil, juga dilakukan bertiga. Setelah bertahun-tahun menjadi murid SD, di akhir tayangan si Unyil barulah mereka menjadi murid SMP.

Pak Raden

Pak Raden
Pak Raden

Memiliki karakter jawa yang kental. Kain beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan tongkat dengan pegangan mirip gagang payung dan disertai dengan kumis tebal yang melintang merupakan ciri khas Pak Raden. Segala sesuatu yang dikerjakan selalu mengacu pada primbon kesayangannya. Selalu berusaha menghindar bila ada kerja bakti di desa Sukamaju dengan alasan penyakit encoknya kambuh.

Tokoh Pak Raden ini juga memiliki sifat yang pelit terhadap tetangganya, sehingga seringkali buah mangganya dicuri oleh Pak Ogah. Seperti halnya kebanyakan tokoh yang memiliki darah biru, Pak Raden juga memelihara burung perkutut serta memiliki bakat seni lukis yang mumpuni. Pak Raden juga mempunyai tawa khas yang menggelegar. Selain itu pula sifat jelek Pak Raden adalah cepat naik darah alias pemarah.

Untung saja, semua sifat negatif Pak Raden bisa diimbangi oleh Bu Raden yang memiliki sifat-sifat berlawanan dengan suaminya. Bu Raden di ceritakan memiliki sifat sabar, bijaksana dan tidak pelit.

Pak Ogah dan Pak Ableh

Pak Ogah dan Pak Ableh
Pak Ogah dan Pak Ableh

Pak Ogah dan pak Ableh, dua sekawan pengangguran yang kerja sehari-harinya hanya duduk bermalas-malasan di pos ronda dan meminta uang kepada semua orang-orang yang lewat. Tiga kalimat Pak Ogah yang paling terkenal adalah, "Ogah, aah..., Cepek dulu, dong... dan Hajar, bleh...!."

Ogah adalah bahasa sehari-hari untuk mengatakan "tidak", biasanya karena kemalasan. Misalnya apabila seseorang diajak temannya untuk pergi ke suatu tempat, tapi ia ingin tinggal di rumah, ia dapat berkata, "Ogah, aah..." Perlu diperhatikan bahwa kata "ogah" ini memiliki konotasi kurang sopan bila digunakan kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi status sosialnya.

"Cepek" sebenarnya berarti seratus, diserap dari dialek Hokkian dan dalam hal ini adalah satu keping uang logam seratus Rupiah. Pak Ogah dalam film seri biasanya hanya mengijinkan orang lewat di depan pos rondanya bila mereka memberinya seratus rupiah atau cepek terlebih dahulu.

Karena ketenaran seri Si Unyil, kata Pak Ogah kemudian memasuki wahana populer dan menjadi istilah umum untuk menyebut semua tunakarya yang lebih senang bermalas-malasan atau melakukan pekerjaan ringan. Misalnya di perempatan jalan yang sibuk, sering kali karena satu alasan atau yang lain tidak ada petugas polisi yang mengatur lalu-lintas, seseorang yang bukan petugas polisi namun kemudian mengatur arus kendaraan dan meminta uang sebagai imbalan sering disebut "Pak Ogah".

Sedangkan kalimat "Hajar, bleh...!", diucapkan pak Ogah untuk memanas-manasi pak Ableh agar mau melakukan sesuatu.

Tokoh Lain

  1. Kinoy: Adik satu-satunya si Unyil.
  2. Meilani: Teman akrab si Unyil dari keturunan Tionghoa.
  3. Tina: Teman Unyil yang cantik dan cerdas.
  4. Bun Bun: Adik Meilani, teman kinoy.
  5. Cuplis: Teman Unyil. Berasal dari keluarga miskin tapi memiliki adik banyak (ciner, cimot, caplin,dll).
  6. Pak Lurah: Tokoh pemimpin Desa dengan suara baritonnya yang khas. Simbol Orde Baru.
  7. Endut: Tokoh antagonis lawan si Unyil. Bandel tapi selalu sial.
  8. Mbok Bariah: Pedagang asongan keliling yang selalu membawa bakul dagangan di atas kepalanya (ajaibnya, biar Mbok Bariah menunduk sekalipun, bakul dagangannya tidak pernah jatuh!). Ucapan Mbok bariah yang paling terkenal adalah, "Boo... abooo...", diucapkan dengan logat madura yang sangat kental.

Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh yang ada di Film Boneka Si Unyil, namun karena hanya sesekali tampil, tidak banyak yang bisa dibahas. Contohnya : Bapak dan Ibu si Unyil.

Pak Raden, Unyil, Ucrit, Usro
Pak Raden, Unyil, Ucrit, Usro

Sejarah Si Unyil

Pada 1979, Direktur Perum Produksi Film Negara G Dwipayana menggagas sebuah film untuk anak-anak Indonesia. Dwipayana akhirnya menggandeng Pak Raden dan Kurnain Suhardiman. Pak Raden dan Kurnain mengusulkan film boneka dan disetujui Dwipayana.

Sebelum diajak bekerja sama dengan PFN, Kurnain pernah membuat cerita bersambung dengan tokoh utama Unyil. Saat itu, Kurnain masih remaja. Akhirnya Kurnain mengusulkan agar Unyil menjadi tokoh sentral di film boneka itu.

Karena merupakan penulis dan sutradara, Kurnain mendapat tugas menulis cerita Si Unyil. Sedangkan, Pak Raden membuat boneka dan desainnya. Pak Raden pun mengonsep sosok si Unyil.

"Unyil tuh anak Indonesia. Dia enggak boleh mancung. Dia enggak boleh putih. Harus sawo matang. Raut mukanya harus Indonesia. Jangan sampai mirip indo-indo. Itu dari visual bentuknya," ujar Pak Raden.

Pencipta boneka Si Unyil, Drs Suyadi alias Pak Raden, punya cerita di balik sosok Unyil yang memakai sarung dan peci. Menurut Pak Raden, sarung dan peci disematkan di Unyil sebagai ciri khas anak Indonesia.

"Supaya terlihat Indonesia, kasih saja peci. Kasih baju koko, selempang sarung. Supaya orang jangan mengira ini anak Filipina, anak Myanmar, atau anak mana. Kalau peci, sarung itu pasti Indonesia," kata Pak Raden, Ahad, 11 Maret 2012.

Film boneka Si Unyil tayang pertama kali tanggal 5 April 1981 di TVRI sampai dengan awal tahun 1993. Selanjutnya tayangan si Unyil berpindah ke stasiun RCTI dimulai pada tanggal 21 April 2002 hingga awal 2003, setiap minggu pagi. Kemudian berpindah lagi ke TPI pada medio 2003 hingga akhir 2003 setiap Minggu pukul 16.30 WIB sebelum program berita Lintas 5.

Laptop si Unyil

laptop si unyil
Laptop si Unyil

Pada tahun 2007, Film Boneka Si Unyil dihidupkan lagi dengan nama Laptop Si Unyil, digawangi oleh Trans7. Karakter, lagu pembuka, dan cerita tetap dipertahankan, kecuali beberapa yang diperbaharui seiring zaman. Seperti ucapan Pak Ogah, yang dulu "Cepek dulu, dong..." kini jadi " Gopek dulu, dong..." dan Unyil didampingi temannya membahas hal-hal pendidikan dengan laptop yang dimiliki teman si Unyil.

Laptop Si Unyil tayang pertama kali di Trans7 mulai tanggal 19 Maret 2007 setiap hari senin s/d jumat pukul 13.00 WIB, dan kemudian dilanjutkan dengan Buku Harian Si Unyil Yang ditayangkan setiap hari sabtu dan minggu.

Perbedaan karakteristik dari kedua program ini adalah pada tayangan laptop si unyil lebih menggali mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi serta membahas juga mengenai permainan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. sedangkan buku harian si unyil lebih mengajak anak-anak untuk berwisata serta mengenal permainan yang menjadi ciri khas suatu daerah tertentu, atau yang bersifat menghibur tapi tetap mendidik.

Di dalam kedua tayangan ini si unyil akan bertindak sebagai seorang pengamat yang akan bertutur dan bercerita kepada pemirsanya mengenai apa yang sedang dibahas setiap episodenya. si unyil sendiri biasanya akan aktratif di dalam setiap tayangannya entah itu peci-nya yang jatuh, atau unyil terjepit di antara "barang-barang".

Selain itu dalam tayangan laptop si unyil ada segmen animasi yang bertutur melalui bentuk tayangan kartun serta ada seorang ipat, satu-satunya anak yang bisa berkomunikasi serta berinteraksi dengan si unyil.

Namun Unyil tidak meninggalkan teman-temannya dahulu seperti Usro atau Meilani. Makanya dalam tayangan Laptop Si Unyil masih menampilkan sesi panggung yang menceritakan interaksi Unyil dengan kawan-kawannya serta tokoh lainnya seperti Pak Ogah dan Pak Raden.

Terakhir, mari kita sama-sama bernostalgia dengan menonton salah satu episode si Unyil berjudul kemenangan.

(int/wiki/tvsx)

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar